Acara yang digelar di Ruang Presentasi Perpustakaan Setjen MPR, komplek parlemen, Jakarta ini juga dihadiri anggota MPR Fraksi PKB Krisna Mukti, Kabiro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, Kabag Perpustakaan Setjen MPR Roosiah Yuniarsih, anak Almarhum Harry Roesli ‎Layala Khrisna Patria, dan para undangan dari kalangan mahasiswa.
Krisna Mukti mengungkapkan rasa kagumnya kepada seniman serba bisa asal Bandung Harry Roesli, terutama karya-karyanya dalam bidang musik yang sangat luar biasa.
"Saya kenal nama Harry Roesli sejak SD hingga kuliah. Beliau seniman serba bisa dan lucu, dan beliau terkenal sangat perhatian dengan anak-anak jalanan. Banyak anak jalanan yang terangkat martabatnya karena beliau ajarkan bermusik dan seni," jelasnya.
Menurut Krisna, banyak generasi muda zaman sekarang tidak mengenal figur luar biasa seperti Harry Roesli. Ajang bedah buku Harry Roesli seperti yang digelar Perpustakaan MPR sedikit banyak sangat bermanfaat buat generasi muda lebih mengenal tokoh-tokoh budaya.
"Saya sangat apresiasi Perpustakaan MPR yang rutin menggelar bedah buku. Buku adalah jendela pengetahuan," katanya.
Buku Harry Roesli yang dibahas berjudul 'Republik Funky. Asal Usul Harry Roesli. Adalah kumpulan tulisan almarhum di kolom Asal-Usul di Harian Kompas. Gaya bahasanya sangat lugas khas seorang Harry Roesli yang doyan ngabodor.
Obrolan seorang Harry Rusli baik dalam percakapan biasa dan dalam tulisan mengalir seperti obrolan pinggir jalan tapi sarat makna yang sangat mudah dikunyah pembaca apapun tipe pembacanya. Pembaca yang sangat paham sosok Harry Rusli sangat menikmati aliran penyampaiannya yang lugas, kadang nyelekit dibumbui kelakar-kelakar. Namun dalam melihat permasalahan, Harry Rusli terbukti sangat cerdas dan fokus tanpa harus lepas dari substansi.
[wah]
BERITA TERKAIT: