OSO: Mana Bisa Petani Makmur Kalau Tidak Dibantu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 14 Maret 2017, 18:12 WIB
OSO: Mana Bisa Petani Makmur Kalau Tidak Dibantu
RMOL
rmol news logo Dalam memperingati hari lahir ke-83, GP Ansor menggelar halaqoh nasional pertanian dengan mengangkat tema Daulat Petani Daulat NKRI. Halaqoh diikuti sekitar seribu kader GP Ansor dari Jawa dan Madura.

Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang mendapat kehormatan membuka kegiatan halaqoh, sekaligus menyampaikan materi Sosialisasi Empat Pilar MPR. Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain anggota Komisi IV DPR RI Taufik R. Abdullah, dan Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.

Oesman dalam pidatonya mengajak para pemuda Ansor untuk bangkit, kembali ke desa dan membangun desanya masing-masing.

"Kalau semua pemuda Ansor kembali kedesa dan membangun desanya, saya kira makmur negara ini," ujarnya di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta (Selasa, 14/3).

Tetapi, yang lebih penting lagi haruslah ada undang-undang yang menjamin perlindungan terhadap petani.

"Kalau undang-undang itu belum ada sama saja bohong," kata OSO, begitu sapaan akrabnya.

Dia juga menyinggung sepintas pertemuan Presiden Joko Widodo dan para pimpinan lembaga negara di Istana Negara. Di mana, salah satu topik pembicaraan adalah soal kesenjangan sosial ekonomi.

Menurut OSO, karena di Indonesia 70 persen penduduk hidup dari pertanian, artinya tidak mungkin ada kemakmuran kalau petaninya tidak dibantu. Maka itulah pentingnya peran Bulog. Misalnya membantu dengan cara membeli hasil-hasil dari petani.

"Jangan begitu musim paceklik beras tidak ada, akhirnya harus impor," tegasnya. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA