Segenap ruangan sampai merambah ke serambi rumah makan "Warung Daun" dipadati para sahabat Dahlan Iskan yang sedang dalam kondisi kurang sehat dipaksa menghadapi malapetaka fitnah yang secara kejam menyeret sang tokoh pers nasional Indonesia ke hadapan meja hijau. Satu per satu para sahabat Dahlan Iskan seperti Yusril Ihza Mahendra, Adhie Massardi, Renald Khazalli, Lieus Sungkharsima, Budi Tanuwibowo dan tak terhitung lagi lain-lainnya menyampaikan ungkapan empati dan keprihatinan yang disampaikan dengan penuh rasa penghormatan dan penghargaan diselingi pergelaran kelembutan musik sasando dan pembacaan sebuah puisi Rendra menggetar sukma dan ditutup dengan doa bersama dipimpin mas Yusril memohon Yang Maha Kasih berkenan menganugerahkan kekuatan lahir-batin bagi Dahlan Iskan dalam menghadapi segenap angkara murka. Sama sekali tiada bau busuk kebencian namun hanya kasih sayang yang harum semerbak membelai suasana perjumpaan.
Suasana sedemikian mengharukan sehingga menyelinapkan rasa iri (bukan dengki !) ke lubuk sanubari saya. Saya merasa iri sebab terbukti mas Dahlan memiliki begitu banyak sahabat sejati sebab menemani bukan di saat suka namun di saat duka. Dari rasa iri timbul harapan yang saya sampaikan ke para sahabat sejati mas Dahlan agar apabila nanti saya masuk penjara akibat fitnah maka saya memohon agar kantor berita Rakyat Merdeka On Line berkenan menyelenggarakan acara "Dari Sahabat Untuk Jaya" dilengkapi ungkapan empati para tokoh nasional diselingi pergelaran lawak, musik, puisi serta diakhiri dengan pembacaan doa oleh Yusril Ihza Mahendra yang Insya Allah juga berkenan menjadi pembela saya di pengadilan.
Namun Insya Allah RMOL tidak perlu repot menyelenggarakan acara tersebut berkat belas kasihan mereka yang tidak suka kepada saya akibat saya terus-menerus nyinyir tanpa henti menulis tentang derita rakyat miskin tergusur , merasa sudah cukup puas dengan menghujat saya lewat medsos tanpa harus memfitnah sehingga saya dijebloskan ke penjara. Lebih indah lagi apabila saya terpaksa dengan sendirinya berhenti menulis sebab penggusuran rakyat miskin dihentikan.
Peristiwa "Dari Sahabat Untuk Dahlan" pada hakikatnya membuktikan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang ramah, penuh empati, toleransi, pengertian, penghargaan, penghormatan, tabayyun serta kasih-sayang maka dalam suasana Bhinneka Tunggal Ika niscaya senantiasa berupaya menjunjung tinggi sila-sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan serta Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Selamat berjuang, mas Dahlan ! MERDEKA!
[***]
Penulis adalah pengagum Dahlan Iskan
BERITA TERKAIT: