WAWANCARA

Jenderal (Purn) Wiranto: Presiden Tidak Berniat Intervensi Proses Hukum Ahok Sedikit Pun

Senin, 05 Desember 2016, 10:25 WIB
Jenderal (Purn) Wiranto: Presiden Tidak Berniat Intervensi Proses Hukum Ahok Sedikit Pun
Jenderal (Purn) Wiranto/Net
rmol news logo Aksi Bela Islam jilid berjalan damai. Presiden turut menghadiri aksi tersebut, ikut serta salat Jum'at bersama dan menutup aksi tersebut dengan ucapan terima kasih kepada seluruh massa aksi.

Lantas bagaimana dengan nasib perkara cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang merupakan menjadi pemicu aksi demonstrasi besar-besaran tersebut. Berikut penu­turan Jenderal Wiranto terkait aksi Bela Islam jilid III dan tindaklanjut perkara Ahok;

Aksi 212 terbukti komit dilangsungkan secara aman dama?
Ada suatu keindahan yang luar biasa tatkala kita melihat masyarakat melaksanakan kegiatan yang sangat luar biasa ini dengan tertib dan baik. Dan kita doakan mereka bisa kembali ke daerah masing masing dengan selamat.

Apa yang anda lihat dari aksi ini?
Di jalanan saya tadi juga me­lihat banyak sekali masyarakat yang berpartisipasi langsung masak. Ada yang masak 1000 bungkus, 1500 bungkus untuk berpartisipasi dalam kegia­tan aksi ibadah gelar sajadah. Kegiatan aksi super damai, doa dan zikir bagi negara. Mereka berpartisipasi.

Presiden mendapat banyak apresiasi, karena di aksi kali ini bersedia menemui massa. Bagaimana ceritanya itu?
Iya tadi Bapak Presiden kita ketahui langsung mendatangi tempat untuk ibadah bersama. Mendatangi saudara-saudara kita yang datang dari seluruh wilayah Indonesia bahkan, un­tuk bersama-sama menyam­but doa memohon agar negara kita aman, tetap tertib dan dapat menjalankan proses pembangu­nan yang sedang berjalan.

Selain itu?
Doa itu luar biasa, dan tadi Bapak Presiden bahkan telah bersama-sama telah melaksana­kan salat Jum’at berjamaah di Monas. Dalam suasana hujan yang cukup lebat ya. Dan dalam sambutannya, Bapak Presiden menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh masyarakat, terutama yang da­tang dari jauh, dari dekat untuk berkumpul di Monas, berzikir bersama, mendengarkan taushiah bersama, salat berjamaah ber­sama. Presiden juga menyam­paikan agar setelah selesai salat Jum’at berjamaah, para jamaah diharapkan bisa kembali ke daerah masing-masing dengan selamat. Itu tentunya merupakan suatu penyampaian yang tulus ya dari seorang Presiden.

Bagaimana sebenarnya ats­mosfer atau suasana yang Anda lihat dari aksi ini?

Suasana pada awal masyarakat datang, saya mengikuti dari subuh ya, mereka datang dengan berjalan kaki, dari beberapa daerah. Suasananya suasana damai ya, karena mereka da­tang bukan berniat untuk unjuk rasa sebenarnya. Kedatangan masyarakat itu sebenarnya ingin untuk berzikir bersama.

Oh ya lantas bagaimana kelanjutan proses hukum Ahok?
Saat ini kan P21 sudah selesai, penyerahan saudara Ahok seba­gai tersangka kepada Kejaksaan sudah selesai. Bahkan Kejaksaan Agung telah menyerahkan ke proses peradilan. Dengan de­mikian marilah kita bersabar untuk menunggu proses hukum yang sedang berlangsung.

Banyak yang curiga, ada in­tervensi terkait proses hukum kasus ini?
Bisa dipastikan bahwa pemer­intah, dalam hal ini Presiden tidak berniat untuk melakukan intervensi terhadap proses hu­kum yang sedang berlangsung, mencampuri.

Bagaimana memastikan itu?

Kita serahkan ke proses hu­kum (dengan) seadil-adilnya. Dengan demikian maka kembali lagi kami mohon masyarakat sabar menunggu, agar proses hukum dapat berlangsung den­gan baik dan bisa melahirkan atau mewujudkan suatu keadi­lan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat banyak. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA