Di antara surat-surat tersebut ialah surat Nabi Muhammad kepada Raja Muqauqis sebagai beriÂkut: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad hamba Allah dan utusan-Nya kepada Muqauqis raja Qibthi. Keselamatan semoga tercurah kepada orang yang mengiktui petunjuk-Nya. Amma ba’du: Aku mengajakmu dengan ajakan kedamaian. Masuklah Islam maka engkau akan selamat. Masuklah Islam maka engkau akan diberikan Allah pahala dua kali. Jika engkau menolak maka atasmu dosa penduduk Qibthi. Sebagai apresiasi terhadap surat simpati Nabi, maka Raja Muqauqis menghadiahkan emÂpat budak perempuan di antaranya Mariya binti Syam’un al-Qithiyyah al-Mishriyyah, seekor kuda (baghal) bernama Afir, seekor keledai bernama Duldu, 20 helai kain sutra Mesir, dan beberapa hadiah lainnya. Maria Al-Qibtiyyah kemudian diperisterikan oleh Nabi yang melahirkan Ibrahim putra tunggal laki-laki Nabi Muhammad yang wafat ketika masih kecil.
Raja lain yang mendapatkan surat cinta Nabi ialah Kaisar Heraclius yang isinya sebagai berikut: "Sesungguhnya aku menyerumu dengan seruan Islam, maka masuklah ke dalam agama Islam maka engkau akan selamat, dan niscaya Allah akan membalasmu dengan ganjaran dua kali lipat. Jika engkau berpaling, maka sesungguhnya bagimu dosa seluruh pengikut."
Surat lainnya ke Raja Najasy, penguasa Habasyah (Ethopia), yang diantar langsung oleh Amr bin Umayyah bersama Ja’far bin Abu Thalib bersama teman-temannya. Surat Nabi berisi: "Bismillahirrahmanirrahim, dari Muhammad Rasulullah. Yang mulia Raja Najasyi, aku meÂnyanjungmu, Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, dan Maha Memelihara. Aku bersaksi bahwa Isa putera Maryam adalah Ruh Allah dan Kalimat-Nya yang ditiupkan kepada Maryam, wanita yang suci (perawan) lagi baik, yang kemudian mengandung Isa. Aku mengajak engkau untuk mengikuti dan mengimani ajaran yang aku bawa. Karena aku adalah utusan Allah. Bersama dengan ini, aku telah mengutus keponakanku Ja’far beserta sekelompok kaum muslimin untuk menghadapmu. Salam seÂjahtera bagi orang yang mengikuti petunjuk-Nya".
Salah satu surat Nabi juga ditujukan kepada Raja Gassan, Jabalah bin Aiham, yang intinya mengajak keluarga kerajaan masuk Islam. Akhirnya kesan simpatik yang tertuang di dalam surat Nabi yang didukung oleh keramahan sang pembawa surat, maka Raja Gassan bersama keluarganya menyaÂtakan diri masuk Islam. Nabi juga mengirim surat kepada Raja Thaif itu melalui sahabat Nabi, Jarir bin Abdillah, yang disampaikan langsung kepada Raja Thaif. Surat ini merupakan surat terakhir Nabi karena belum kembali Jarir dari Thaif Nabi sudah wafat dibelakang. Ia sebenarnya sudah lama mendengarkan tentang Islam dan setelah memÂbaca surat Nabi yang berisi ajakan untuk memeluk Islam maka ia sudah menyatakan diri tertarik untuk masuk Islam. Namun nanti pada masa Umar bin Khaththab ia secara resmi menyatakan diri masuk Islam bersama 80 orang pejabatnya. ***