Thailand dan Indonesia memiliki banyak perÂsamaan, di antaranya sama-sama diapit benua Australia, China, dan India. Sejarah panjang masuknya Islam di Asia Tenggara, Thailand merupakan tempat persinggahan para penyeÂbar Islam ke Nusantara, baik yang datang dari Timur Tengah maupun melalui India. Thailand Selatan adalah wilayah yang amat penting di dalam sejarah Islam di Asia Tenggara. SeÂbagian besar penduduk Thailand beragama Budha dan Islam di sana termasuk kelompok agama minoritas sebagaimana halnya Kristen, Katoloik, Konghucu, dan Hindu.
Islam di Thailand mengalami perkembangan pesat. Islam adalah agama minoritas terbeÂsar di sana, melampaui agama-agama minoriÂtas lainnya. Thailand Selatan yang ibu kotanÂya Pattani dihuni oleh etnik melayu-muslim. Di Thailand Selatan sering terjadi konflik denÂgan kelompok agama Budha, karena secara geografis Thailand Selatan tetap bagian dari negara Thailand, namun secara komunitas muslim mayoritas mendiami wilayah ini. SerÂingkali ada kebijakan pemerintah pusat yang diÂanggap tidak adil bagi warga Thailand Selatan yang mayoritas beragama Islam. Terlebih setÂelah kerajaan melayu dihapuskan pada tahun 1902, masyarakat melayu dalam keadaan sanÂgat tertekan. Khususnya pada pemerintahan Pibul Songgram (1939-1944), orang-rang meÂlayu-muslim sering merasa didiskriminasikan oleh pemerintah Thailand yang didukung oleh mayoritas Budha. Hingga saat ini masyarakat muslim Pattani masih sering merasa ada perÂlakuan diskriminatif, meskipun selalu dibantah oleh pemerintahnya. Dekade terakhir ini posisi politik umat Islam di sana mengalami perlakuan lebih wajar ketimbang sebelumnya.
Populasi muslim di Thailand Selatan yang disebut negeri gajah putih ini, meliputi Provinsi Pattani 80%, Yala 68,9%, Narathiwat, Satun 67,8% juga Songkhla. Semula Thailand masih menjadi satu wilayah kekuasaan di bawah kepemimpinan kerajaan Pattani Raya hingga abad ke-12. Keadaan berubah setelah KeraÂjaan Sukhotai berdiri. Di Kerajaan ini banyak umat Islam merasakan berbagai tekanan. NaÂmun demikian, Thailand yang terkenal sebagai negeri Budha, sekarang Kerajaan cukup memÂberi dukungan terhadap pertumbuhan dan keÂhidupan umat Islam. Tanggung jawab urusan agama Islam di Thailand dipegang oleh seÂorang mufti yang memperoleh gelar Syaikhul Islam (
Chularajmontree). Mufti ini ada di bawah Kementerian Dalam Negeri serta juga KemenÂterian Pendidikan serta bertanggungjawab pada raja. Mufti bertugas mengatur kebijakan yang bersangkutan dengan kehidupan muslim, sepÂerti penentuan awal serta akhir bulan Hijriyah. Jumlah kaum muslimin di Thailand mencapai 4.6% dengan statistik terbaru sekitar 4 juta dari total 65 juta jiwa. Kini Islam di Thailand menjadi agama mayoritas kedua setelah Buddha.
Jumlah masjid di Thailand belum ada statisÂtik terbaru menjelaskannya. Hanya data lama Kantor Statistik Nasional Thailand pada tahun 2007, jumlah masjid sebanyak 3.494 buah, beÂlum diperoleh kejelasan apakah angka ini terÂmasuk juga mushala atau tidak. Umumnya umat Islam Thailand beraliran sunni (99%) dan selebihnya Syi’ah (1%). Proses masuknya IsÂlam di Thailand dimulai sejak Kerajaan Siam mengakui sisi Kerajaan Pattani Raya yang biÂasa disebut Pattani Darussalam.