WAWANCARA

Retno LP Marsudi: Pemerintah Berkomitmen Membebaskan Para Sandera Dari Tangan Abu Sayyap

Jumat, 05 Agustus 2016, 09:19 WIB
Retno LP Marsudi: Pemerintah Berkomitmen Membebaskan Para Sandera Dari Tangan Abu Sayyap
Retno LP Marsudi/Net
rmol news logo Pertemuan tiga Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, bersama Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana, dan Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein di Bali, menghasilkan enam poin kesepakatan. Kesepakatan tersebut merupakan penguatan atas hasil pertemuan yang berlangsung di Yogyakarta, Mei lalu. Berikut ini Menteri Retno menyampai­kan poin-poin hasil pertemuan antarMenteri Pertahanan tiga negara tersebut;

Pertemuan trilateral Menhan Indonesia, Malaysia, Filipina yang digelar di Bali beberapa waktu lalu apa saja hasilnya?
Mengenai masalah pertemuan trilateral, sebagaimana telah saya sampaikan, pertemuan atara Menteri Pertahanan ketiga negara merupakan satu turunan dari pertemuan trilateral yang sudah dilakukan di Yogyakarta pada tanggal 5 Mei lalu. Saat pertemuan 5 Mei yang lalu Presiden juga sudah memberi­kan arahan.

Apa arahannya?
Mengenai pentingnya mem­pererat kerjasama untuk men­jaga keamanan di perairan Sulu dan sekitarnya. Dalam per­temuan di Yogyakarta telah disusun framework agreement dan telah ditandatangani ketiga negara pada 14 Juli 2016. Nah, pertemuan di Bali kemarin di­lakukan agar segera ada eksekusi terhadap poin-poin yang telah disepakati.

Artinya pertemuan di Bali hanya untuk membahas hasil pertemuan di Yogyakarta?
Untuk memperkuat lagi. Maka Menteri Pertahanan ketiga neg­ara berkumpul kembali dan menghasilkan enam butir. Jadi framework agreement dulu adalah empat, kemudian untuk yang kemarin ada enam butir yang dihasilkan.

Apa saja kesepakatannya?
Enam kesepakatan yang di­hasilkan yakni, 1.Patroli bersa­ma; 2.Bantuan darurat; 3.Sharing intellegence; 4.Hotline commu­nications; 5.Latihan bersama; dan 6.Automatic identification system.

Kapan pelaksanaan kesepakatan tersebut?
Enam kerjasama ini dapat segera diimplementasikan. Karena sangat penting sekali. Kerja sama konkret di lapangan dapat segera dilakukan untuk menghindari terjadinya penculikan sandera dan pengambilan sandera di masa yang akan datang.

Terkait upaya pembebasan sandera bagaimana?
Pemerintah sampai saat ini masih terus berusaha membe­baskan WNI yang masih disan­dera. Kepada keluarga sandera, Menlu menjamin bahwa negara akan berusaha sekuat tenaga un­tuk melakukan pembebasan.

Perkembangan terakhir?
Tadi saya juga baru saja lapor­kan pada Presiden mengenai situasi di lapangan. Komunikasi kita jalin terus dan kemarin kita juga sudah bicara dengan keluarga, kita yakinkan kepada keluarga, komitmen pemerintah untuk sesegera mungkin dapat membebaskan. Tapi tentunya situasi lapangan dari waktu ke waktu tidak sama. Kesulitan di lapangan juga tidak sama.

Terkait adanya tenggat waktu yang diberikan para penyandera untuk memba­yar tebusan, apa langkah pemerintah?
Bagi pihak keluarga, yang perlu kita tekankan adalah komitmen pemerintah untuk berusaha sekuat tenaga mem­bebaskan para sandera tersebut dan kita tekankan pada keluarga bahwa prioritas adalah kesela­matan para sandera.

Bagaimana kondisi sandera?
Sampai dengan saat ini kon­disi para sandera dalam keadaan sehat. Sampat saat ini, upaya negosiasi terus dilakukan crisis center bersama dengan penyandera. Memerlukan suatu pendekatan yg sangat hati-hati. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA