Hal itu diungkapkan Kivlan di sela simposium yang digaÂgas para purnawirawan TNI dengan beberapa organisasi masyarakat. Simposium itu merupakan tandingan dari gelaran serupa yang digelar Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dan direstui peÂmerintah pada April lalu.
Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan mengaku, belum perÂnah mendapatkan informasi perihal bangkitnya kembali PKI. "Silakan tanya saja ke Kivlan Zen. Nggak ada (laporan), kan kami mata kuping di mana-mana," ucap Luhut saat dijumpai di Jakarta, kemarin. Berikut penjelasan bekas Kepala Staf Presiden itu.
Bagaimana perkembangan simposium tandingan, Anda sudah mendapat laporan?Belum ada. Hari ini (kemarin-red) kan baru hari terakhir.
Dari mana saja masukanÂnya?Nanti masukan kan macam-macam, dari tim Kejaksaan Agung, dari Komnas HAM, suÂdah ada selama beberapa bulan ini. Rekomendasinya ada. Dari mana? Dari simposium yang hari ini (kemarin-red) berlangsung, dan simposium April lalu.
Setelah itu?Kita undang ahli-ahli. Kita juga rumuskan dan nanti ya kita laporkan ke Presiden. Semua pihak memiliki pandangan masing-masing terkait sejarah kelam masa 65. Dari itu, berbeda pandangan itu akan menjadi modal buat pemerintah untuk mengambil sikap.
Kalau rekomendasi simpoÂsium tandingan bertentangan dengan rekomendasi simpoÂsium 1965, apakah Kemenko Polhukam juga akan mengaÂkomodir mereka?Yang nggak apa-apa. Kan saya bilang, ada masukan dari kamu, masukan dari sini, sini. Nanti kita duduk dengan ahli-ahli, kita tulis ulang.
Artinya pemerintah akan mengakomodir?Ya mereka punya nalarnya, kita juga punya nalar. Kita peÂmerintah, kita tidak tuli.
Misalnya rekomendasi meÂnyalahkan pihak tertentu, seperti Angkatan Darat baÂgaimana?Siapa yang menyalahkan TNI AD?
Jenderal Kivlan Zen menyeÂbut PKI bangkit, dan sudah membentuk pengurus, penÂdukungnya mencapai 15 juta, dan akan deklarasi?Silakan tanya saja ke Kivlan Zen.
Anda sudah mendapat lapoÂran?Ya nggak ada, kan kami mata kuping di mana-mana.
Kalau memang ada, apakahakan melakukan investiÂgasi?Tanya aja ke yang bersangÂkutan. Saya belum pernah dapat info soal itu. Saya senang kalau dia jadi pengumpul, dan kita bisa dapat informasi soal itu.
Oh ya, soal TKI Rita, baÂgaimana perkembangannya?Kita sedang mengusahaÂkan will (berjuang) agar yang bersangkutan tidak dihukum mati.
Upaya pemerintah bagaimaÂna?Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sudah bekerja.
Seperti apa upayanya?Saya nggak tahu. Tanya ke Menlu (Retno Marsudi), yang jelas mereka sedang bekerja. ***
BERITA TERKAIT: