Bagaimana cara Anda bisa membuat pertumbuhan sesignifikan itu?Kalau promosinya kita pakai digital. Kalau rata-rata dunia itu hanya 30 persen. Indonesia sudah 50 persen menggunakan digital.
Bagaimana dengan destinasi wisata di Indonesia saat ini?Destinasi kita juga dari 10 desÂtinasi baru kita itu, progress-nya juga sangat bagus. Tadi ketemu dengan gereja HKBP juga memÂbahas Toba. Tapi poinnya bagus sekali, cepat.
Maksud Anda?Jadi istilahnya kita menciptaÂkan 10 Bali baru.
Proyeksi ekonomi dari sekÂtor pariwisata di masa Anda?Total proyeksi kita, kalau ekonomi secara umum PDB ya. PDB kita sekarang sembilan persen. Kita proyeksikan menÂjadi 15 persen.
Kok cuma 15 persen?Iya, kita sembilan persen itu kalah sama Malaysia. Kontribusi pariwisata Malaysia itu 13 persÂen. Lalu Thailand itu 20 persen. Tapi 2016 saya proyeksikan menjadi 15 persen. Nggak kaÂlahlah dari Malaysia.
Tahun 2017 bisa nggak diliÂpatgandakan?Berkali-lipat... Tahun ini 12 juta (wisatawan), tahun depan langsung 15 juta.
Kenapa cuma segitu?Karena kita harus lihat, Malaysia pada posisi sekarang saja sudah 25 juta. Thailand 30 juta. Jadi kalau kita lelet, seÂmakin ditinggalkan oleh negara-negara itu.
Apa hal penting yang bisa anda tarik setelah bergelut di dunia pariwisata?Yang paling penting, Indonesia incorporated kita bersatu. Jangan berantem di antara kita sendiri. Nggak ada gunanya. Musuh kita bukan kita, tapi orang lain. Malaysia, Thailand itu musuh kita. Kalau bersatu, kita pasti menang. Teman-teman di Toba, tujuh bupati bersatu, perkemÂbangannya cepat sekali. Jadi saya mohon ada Danau Toba incorporated, ada Indonesia incorporated.
Pesan Anda untuk kepala daerah?Untuk kepala daerah, komitÂmen itu sangat penting. Yang pertama, pilih Kadispar (Kepala Dinas Pariwisata) yang terbaik. Alokasi
resources-nya. Yang kedua, anggaran juga harus memenuhi. Jangan bilang anda komit di pariwisata, tapi satu Kadispar-nya orang terburuk.
Dua, anggarannya nggak ada. Itu namanya nggak niat.
Apa Anda tidak berusaha menyadarkan kepala daerah seperti itu?Saya sudah ke mana-mana, hampir ke puluhan provinsi sudah mensosialisasikan bahwa pariwisata itu adalah industri yang paling cepat, mudah dan murah untuk mendapatkan deÂvisa dan tenaga kerja.
Kalau di tingkat pusat sendÂiri, anggaran untuk pariwisata besar nggak?Kalau untuk tahun ini naik kita proyeksinya.
Naik berapa persen?Belum tahu. Jangan mendahuÂlui DPR, nanti dipotong malah...he..he..he.. ***
BERITA TERKAIT: