Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dua Menteri Jokowi Resmikan Bandara Matahora Wakatobi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 09 Mei 2016, 02:43 WIB
Dua Menteri Jokowi Resmikan Bandara Matahora Wakatobi
rmol news logo Menteri Perhubungan RI Ignatius Jonan dan Menteri Pariwisata RI Arief Yahya meresmikan Bandara Matahora, Wakatobi di Pulau Wangi Wangi, (Minggu, 7/5).

Dengan peresmian tersebut, akses ke salah satu dari 10 Top Destinasi Prioritas itu semakin terbuka untuk penerbangan langsung dari Ngurah Rai Denpasar Bali, dan Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta. "Bandara ini memang dibangun untuk memperkuat akses pariwisata Wakatobi," ucap Menhub Ignasius Jonan saat memberikan sambutannya.

Jika dilihat dari jumlah penduduk Wakatobi, 125 ribu, sebenarnya belum layak dibangun bandar udara. Tetapi, karena Wakatobi didesain sebagai kawasan wisata bahari, dengan target 500.000 wisman di 2019, maka akses udara tidak bisa ditawar-tawar, harus ada.

"Nanti dilihat progresnya, kalau cepat bertumbuh, tahun depan 2017 kita anggarkan untuk perpanjangan landasan dari 2.000 meter ke 2.400 meter. Lebar dari 30 meter ke 45 meter," kata Jonan yang mantan Dirut PT KAI itu.

Dengan begitu persawat berbadan gemuk, Boeing 737-200, 300, 500, 800 sampai 900 bisa landing dan membawa wisman lebih banyak. Saat ini, hanya Wings Air dengan tipe ATR72-500/600 yang setiap hari secara reguler terbang dari Kendari-Wakatobi. Juga ada Aviastar dengan tipe pesawat Cesana, angkutan perintis setiap Rabu.

"Bandara ini terlalu lama proses membangunnya, sejak 2007! Sekarang membangun bandara itu maksimal 2-3 tahun. Kalau hanya menyempurnakan saja seperti ini, maksimal 12 bulan selesai," ujar Jonan, yang tahun ini menyelesaikan 15 bandara baru.

Menpar Arief Yahya menyambut baik peresmian bandara tersebut. Dia mengungkapkan, akses itu satu dari tiga syarat mutlak pengembangan destinasi pariwisata. Rumusnya 3A, akses, atraksi dan amenitas. Apalagi saat ini, hampir 100 persen wisman berkunjung ke Indonesia melalui jalur udara. Hanya sebagian kecil yang melalui penyeberangan laut, terutama di Batam-Bintan dari Singapore.

"Karena itu untuk mendapatkan 20 juta wisman di 2019, pariwisata menjadi leading sector, dan Wakatobi harus berkelas dunia. Standar pelayanannya pun harus global standart. Maka bandara Matahora ini otomatis harus berstandar internasional," jelas Arief Yahya.

Mantan Dirut PT Telkom itu menyebut ke depan Wakatobi tidak bisa berdiri sendiri, harus membentuk DPN-Daerah Pariwisata Nasional-Sulawesi Tenggara. Harus bersama dengan Kota Baubau, Kab Buton, Buteng, dan lainnya. Agar semua potensi wisata yang ada kawasan itu optimal semua. "Yang pasti, keberhasilan pembangunan pariwisata itu sangat tergantung pada komitmen CEO, atau bupatinya," ungkap Arief Yahya.

Bupati Wakatobi, Hugua, optimis dunia pariwisata akan berkembang setelah bandara Matohara dipermoders. "Kami senang, Pak Menhub dan Pak Menpar akan mengusahakan penerbangan Jakarta-Denpasar-WangiWangi. Kami semakin optimis pariwisata Wakatobi akan maju," ungkapnya.

Dia juga menjelaskan Wakatobi adalah kepulauan dengan empat pulau besar, yakni Wangi Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko. Di Kaledupa, ada karang atol 48 km, terpanjang di dunia.

"Wakatobi itu memiliki 942 species ikan, Laut Merah itu hanya 500 spesies, dan Karibia hanya 50 spesies saja! Wakatobi punya 90.000 hektar luas terumbu karang dan terluas di dunia. Ada 750 species karang dari 850 species karang yang ada di dunia," ungkap Hugua. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA