Perempuan Yang Diungkap Al-Quran (25)

Skandal Isteri Pejabat (1)

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/nasaruddin-umar-5'>NASARUDDIN UMAR</a>
OLEH: NASARUDDIN UMAR
  • Senin, 14 Maret 2016, 09:28 WIB
Perempuan Yang Diungkap Al-Quran (25)
nasaruddin umar:net
TENTU Tuhan memiliki maksud dan tujuan dengan menceritakan kasus isteri pejabat (imra'ah al-'aziz) di dalam Al-Qur'an. Dalam kitab-kitab Tafsir, nama isteri pejabat itu disebut Zulaikha, Zalikha, da nada juga me­nyebutnya Ra'il. Sedangkan nama pejabatnya ialah Qitfir. Setidaknya kisah ini bisa menjadi warning bagi para isteri pejabat untuk lebuh berhati-hati men­jadi pendamping suami yang sedang menjabat.

Berbagai kepentingan subyektif bisa masuk melalui kelengahan isteri. Apa jadinya jika seorang ibu yang seharusnya menjadi contoh dan teladan tetapi melakukan penyimpangan? Dampaknya sudah barangtentu bukan hanya akan menimpa diri dan keluarganya tetapi juga kepada institusi dan rakyat banyak. Skandal imra'ah al-'aziz perlu dijadikan pelajaran, bukan hanya oleh para isteri tetapi juga oleh suami.

Bermula ketika saudara-saudara Nabi Yusuf cemburu melihat berbagai kekhususan yang dimiliki adik bungsunya, Yusuf. Selain wajahnya yang amat tampan juga mendapatkan perlakuan khusus dari ayahnya. Akhirnya muncul persekong­kolan kakak-kakaknya untuk membinasakan di­rinya. Mereka meminta izin ke ayahnya untuk mengajak adiknya bermain-main di sebuah ta­man pinggir kota. Sang ayah muncul feeling yang buruk sehingga ia menyatakan kekhawatirannya sebagaimana diungkapkan dalam ayat: "Berkata Yakub; Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir ka­lau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu len­gah daripadanya." (Q.S. Yusuf/12:13).

Saudara-saudaranya meyakinkan ayahnya dengan mengatakan mana mungkin ia dimakan serigala sedangkan kami kuat untuk menjaganya: "Mereka berkata: Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), se­sungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi." (Q.S. Yusuf/12:14).

Setibanya di di tempat yang direncana­kan, mereka menceburkan adiknya ke sebuah sumur dalam. Sebelumnya metreka melucuti pakaian adiknya lalu dicabik-cabik kemudian diolesi darah kambing. Mereka menunjukkan­nya kepada ayah mereka bahwa adiknya ga­gal dipertahankan dari sergapan serigala buas, sambil menunjukkan bukti pakaian yang berlu­ran darah: "Mereka berkata: Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala, dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang be­nar." (Q.S. Yusuf/12:17).

Mereka menyangka kalau adiknya sudah men­inggal di dasar sumur tetapi ternyata ia berha­sil diselamatkan oleh rombongan kafilah yang menimbah air di sumur itu, sebagaimana dijelas­kan dalam ayat: "Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh se­orang pengambil air," maka dia menurunkan tim­banya dia berkata: "Oh; kabar gembira, ini se­orang anak muda!"

Kemudian mereka menyembunyikan dia seba­gai barang dagangan. "Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan." (Q.S. Yusuf/12:19). Selanjutnya, Yusuf dibawa ke Mesir untuk dijual. Akhirnya ia dibeli oleh seorang pejabat kerajaan yang kebetulan sudah lama mendambakan anak tetapi tak kunjung datang. Ia menyerahkan kepa­da isterinya dengan ungkapan: "Berikanlah kepa­danya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak." (Q.S. Yusuf/12:21). ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA