Perempuan Yang Diungkap Al-Quran (20)

Ketegaran Ibu Musa

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/nasaruddin-umar-5'>NASARUDDIN UMAR</a>
OLEH: NASARUDDIN UMAR
  • Selasa, 08 Maret 2016, 08:55 WIB
Ketegaran Ibu Musa
nasaruddin umar:net
IBU Nabi Musa "Ummi Musa" adalah salah seorang perempuan tegar yang diperkenalkan di dalam Al- Qur'an. Ia tidak diperkenalkan siapa suami dan ayahnya, tetapi masih ketu­runan dari Nabi Ibrahim. Na­manya berkali-kali disebut­kan di dalam berbagai ayat dengan konotasi positif. Bahkan di kalangan ulama ada yang menyebutnya sebagai seorang Nabi (nabiyyah), sebagaimana akan diuraikan dalam artikel mendatang.

Di antara ketegarannya ialah kemampuan untuk menyembunyikan bayi yang kemudian akan menaklukkan Fir'aun. Ketika paya ahli nujum yang bekerja di lingkungan Fir'aun mem­beritahukan tuannya bahwa aka nada seorang yang akan merebut kekuasaannya dan orang itu kini sedang dalam kandungan. Fir'aun lang­sung menginstruksikan kepada seluruh prajurit­nya untuk membunuh seluruh perempuan hamil dan tidak menyisahkan seorang pun. Kebetulan ibu Ummi Musa pada saat mengandung Nabi Musa sama sekali tidak kelihatan perutnya bun­cit sehingga lolos dari target oprasi prajurit.

Setelah prajurit melaporkan bahwa selu­ruh perempuan hamil sudah dihabiskan maka Fir'aun mengumpulkan kembali ahli nujumnya untuk menanyakan apakah bakal penggantin­ya sudah mati. Para ahli nujum menyampaikan bahwa orang itu lolos dari target operasi dan sekarang sudah dilahirkan, akhirnya Fir'aun menginstruksikan kembali kepada para praju­rit untuk mencari dan membunuh semua bayi yang baru lahir di seluruh pelosok negeri. Gil­iran pencarian bayi di rumah Ummi Musa, pra­jurit mengacak-acak rumahnya untuk mencari bayi yang baru lahir. Ummi Musa sedang mem­bakar roti langsung memasukkan anak yang baru dilahirkannya ke dalam open pembakaran roti dengan alasan, lebih baik aku sendiri yang membunuh anakku ketimbang menyaksikan orang lain membunuhnya. Para prajurit mencari semua celah di rumah Ummi Musa tetapi tidak menemukan bayi. Satu-satunya yang tidak di­periksa ialah open pembakaran roti yang apain­ya sedang menyala. Mungkin mereka mengira tidak mungkin ada bayi di dalam open itu.

Setelah prajurit pergi, open pembakaran rotinya dibuka. Alangkah kagetnya setelah me­nyaksikan bayinya tidak lecet sedikit pun dan ia hidup dengan tenang di dalam pembakaran roti yang apinya menyala-nyala. Peristiwa ini menja­di bagian dari kisah kehidupan Nabi Musa yang memiliki beberapa mukjizat dan keajaiban. Bayi itu dikeluarkan dari open pembakaran roti set­elah dipastikan pasukan algojo pembunuh bayi meninggalkan kampong itu.

Para prajurit melaporkan tugasnya ke Fir'aun bahwa tidak satu pun bayi bisa lolos dari pen­cariannya. Fir'aun kembali mengumpulkan tu­kang tenunnya lalu ditanya apakah bayi itu sudah mati atau belum. Tukang tenunnya me­nyampaikan permohonan maaf kalau sang bayi yang dicari masih lolos dari pencarian praju­rit. Fir'aun tetap meminta para prajuritnya untuk segera melakukan pencarian ulang bayi itu.

Ummi Musa selalu gelisah karena rumah­nya dicurigai menyimpan bayi. Ummi Musa akhirnya membuat kotak kayu lalu bayinya di­masukkan ke dalamnya kemdian dihanyutkan ke Sungai Nil. Ia merasa lebih baik ia mengalir­kannya ke sungai daripada menyaksikannya di­bunuh di pelukanya. Setelah bayinya dimasuk­kan ke dalam kotak, ia membawanya turun ke Sungai Nil. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA