Perempuan Yang Diungkap Al-Quran (15)

Siti Asiyah Di Samping Fir'aun

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/nasaruddin-umar-5'>NASARUDDIN UMAR</a>
OLEH: NASARUDDIN UMAR
  • Kamis, 03 Maret 2016, 09:09 WIB
Siti Asiyah Di Samping Fir'aun
nasaruddin umar:net
rmol news logo SITI Asiyah ialah seorang perempuan mulai di samping Fir'aun, seorang laki-laki pal­ing keji. Fir'aun adalah simbol keangkuhan dan keangkara­murkaan anak manusia. Dia bukan hanya mengangkat dirinya sebagai raja dikjaya tetapi juga mendeklarasi­kan dirinya sebagai tuhan: "Akulah tuhanmu yang paling tinggi". (Q.S. al- Nazi'at/79:24). Semua kejahatan manusia per­nah dilakukannya. Atas instruksinya pasukan al­gojonya pernah menghabisi semua perempuan hamil, untuk membunuh janin yang akan meng­gantikannya. Setelah ahli nujumnya menyatakan sosok bakal penggantinya lolos menjadi bayi, maka seluruh bayi dimusnahkannya. Kekejaman dan kebiadaban Fir'an diceritakan panjang lebar dan disebutkan sebanyak 74 kali namanya di be­berapa surah dalam Al-Qur'an.

Siapa bisa menyangka bahwa di balik sosok kekejaman Fir'aun ada sosok perempuan sha­lihah yang dipuji di dalam Al-Qur'an sebagai perempuan beriman: Dan Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Tuhanku, ban­gunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu da­lam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim". (Q.S. al-Tahrim/66:11). Kes­halehan isteri Fir'aun diungkapkan Rasulullah Saw dalam sebuah hadis, sebagaimana diri­wayatkan oleh Ibnu Abbas: "Rasulullah Saw membuat garis di tanah sebanyak empat garis lalu berkata: "Apakah kalian mengerti apa ini?" Para sahabat menjawab: "Para sahabat dan Rasulnya lebih mengetahui". Rasulullah Saw menjelaskan: "Sebaik-naiknya para penghuni surga ialah Khadijah binti Khuwalid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti 'Imran, dan Asi­yah binti Muzahim. (HR. Ahmad).

Dalam hadis lain dikatakan: "Laki-laki yang sempurna banyak, tetapi dari perempuan tidak banyak kecuali Aisyah isteri Fir’an, Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwalid, dan keu­tamaan Aisyah atas wanita yang lain adalah seperti keutamaan tsarid (sejenis makanan pal­ing lezat di kalangan orang Arab) dibandingkan makanan lain". (HR. Bukhari dan Muslim).

Pujian Tuhan dan Nabi terhadap Siti Asi­yah memberikan banyak inspirasi kepada kita, antara lain tidak otomatis di samping seorang keji di sekitarnya semuanya orang jahat. Seba­liknya seorang perempuan saleh atau salehah mesti lahir di samping orang yang baik-baik. Siti Asiyah menjadi saleh di samping kebeja­tan suaminya, Fir'aun. Qan'an, putra Nabi Nuh yang menjadi bejat di samping ayahnya. Anak paling baik ialah Nabi Ismail, putra Nabi Ibra­him. Ayah paling buruk ialah ayahnya Nabi Ibra­him. Ayah paling baik ialah Nabi Ibrahim. Isteri paling jahat isterinya Nabi Luth.

Siti Asiyah tentu tidak gampang mendapat­kan pujian. Bisa dibayangkan bagaimana men­jadi pendamping Fir'aun yang sedemikian kejam. Bagaimana kesabaran dan tekanan Siti Asiyah sepanjang hidupnnya menyaksikan dan mera­sakan tekanan suaminya. Bahkan dalam beber­apa riwayat Siti Asiyah pernah dikat dan dijemur di terik matahari saat ia ketahuan ia beriman ke­pada Tuhan. Namun dalam riwayat itu juga dis­ebutkan setiapkali ia ditinggalkan penjaga setiap itu pula malaikat menaunginya dari terik matahari. Di dalam penyiksaannya ia selalu berdoa: "Ya Tu­hanku, bangunkanlah untukku rumah di sisi-Mu di surge", lalu Allah Swt memperlihatkan bayangan istana itu di surga. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA