Namun sayembara pembuatan maskot dan logo Asian Games ini tidak melibatkan masyarakat umum, tetapi hanya kalangalan profesional yang berkecimpung di bidang desain grafis.
"Sayembara diikuti oleh profesional di bidangnya. Pembuatan logo dan maskot harus dilakukan oleh ahlinya. Nantinya timsel (tim seleksi) membuat referensi semacam TOR untuk brand identitas menjadi kemasan yang matang," kata Kepala Bekraf Triawan Munaf saat jumpa pers bersama Menpora Imam Nahrowi di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, (6/1).
Dijelaskan Triawan, tim yang dibentuk Bekraf akan membuat tema yang harus menjadi referensi para peserta dari kalangan terbatas.
Tim Panelis ini memprioritaskan perbaikan dan perancangan identitas baru untuk Asian Games. "Bisa jadi revisi, atau membuat maskot baru. Waktu tahap pertama (seleksi) tiga bulan," terang Triawan.
Kendati waktu tiga tahun persiapan secara standar internasional sudah tergolong sangat mepet, namun Triawan optimis dalam jangka waktu itu Indonesia bisa optimal mempersiapkan Asian Games 2018.
Ia menyebutkan, even besar dan langka serta merupakan etalase bangsa yang harus dipersiapkan serius setiap detilnya.
"Kami mendapat entry poin untuk bisa ikut membantu even ini menjadi sukses, saya berterima kasih kepada pihak Kemenpora karena sambutannya sangat positif. Sesuai permintaan Bapak Presiden, antar lembaga negara harus terbuka dan bekerjasama dalam projek apapun. Asian Games merupakan even langka yang bisa kita dapatkan, maka harus kita persiapkan dengan baik," pungkasnya.
[rus]
. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) secara resmi "campur tangan" mengurusi persiapan hajatan akbar Asian Games 2018. Bekraf membentuk tim seleksi yang terdiri dari profesonal desain grafis berjumlah lima orang untuk menseleksi sayembara pembuatan maskot dan logo Asian Games. 
BERITA TERKAIT: