WAWANCARA

RJ Lino: Kereta Api Masuk Pelabuhan Tak Selesaikan Kemacetan di Priok, Justru CBL yang Penting

Selasa, 22 September 2015, 09:10 WIB
RJ Lino: Kereta Api Masuk Pelabuhan Tak Selesaikan Kemacetan di Priok, Justru CBL yang Penting
RJ Lino/net
rmol news logo Direktur Utama PT Pelindo II, RJ Lino sempat dituding sebagai pihak yang menghalang-halangi beroperasinya kereta di pelabuhan. Benarkah demikian?

Gara-gara kereta tidak bisa masuk ke Pelabuhan, Menko Kemaritiman Rizal Ramli 'mengepret' di Priok. Dia mem­bawa mesin penghancur, meng­hancurkan beton yang menutup rel kereta di dermaga tiga, Kamis (10/9) lalu. Ketika kejadian itu, RJ Lino tidak kelihatan.

Masuknya kereta ke pelabu­han diyakini dapat mengurangi kepadatan truk pengangkut barang di Tanjung Priok.

Setelah peristiwa itu, bos Pelindo II itu memasang iklan besar-besaran di media cetak. Bertajuk New Priok. Ditaksir, nilainya mencapai Rp 3 miliar. Menko Rizal menilai langkah Lino sebagai pemborosan.

Apa kata RJ Lino? Berikut kutipan selengkapnya:

Buat apa Anda pasang iklan?
Karena belum lama ada peristiwa besar itu ya. Kita perlu kasih iklan supaya investor tahu ini perusahaan masih jalan, masih maju lho. Ini ada project besar yang mau jadi.

Memangnya ada berapa banyak investornya?
Saya punya 25 investor yang mesti saya kasih comfortable ke mereka. Kalau nggak gimana.

Tapi biaya iklan itu dinilai berlebihan?

Itu standar, kalau segitu ada standarnya. Bisa dicek.

Berapa kali Anda pasang iklan seperti itu?

Sudah sepuluh kali iklan se­halaman gitu.

Apa benar Anda tidak setu­ju adanya jalur kereta api di pelabuhan?

KAI (PT Kereta Api Indonesia) itu tetap ada gunanya, tapi tak menyelesaikan kemacetan di Priok.

Apa yang bisa menyelesai­kan masalah?
Yang CBL (Cikarang Bekasi Laut) itu, kanal itu. Itu baru menyelesaikan masalah.

Tapi prosesnya kan lama?
Nggak, sebetulnya kan jalan tol jadi. CBL itu dua tahun projectlah.

Anda tetap setuju dengan jalur kereta?
Ya. Saya sudah sediakan lahan itu dua tahun yang lalu, saya beresin.

Tapi kok belum kelihatan?
Bahwa sekarang belum ada, karena lorong a b c nya belum ada, belum dibebasin. Jadi mau bikin ke dalam, tapi mau ke situnya nggak bisa.

Bukan karena Pelindo II yang menghambat?
Coba sekarang ke Priok, mana lahan yang bebas. Bagian saya yang sudah bebas, lorong a b c belum. Saya sudah ngomong sama (manajemen) KAI kok.

Kenapa Anda tidak minta bertemu Menko Rizal Ramli untuk menjelaskan secara baik-baik?
Saya kan eselon yang paling bawah. Kalau nggak diundang bagaimana.

Waktu Rizal Ramli ke Priok, kenapa Anda nggak datang?
Saya nggak diundang kok.

Anda dicecar habis-habisan di DPR. Apa merasa dite­kan?
Nggak. Kita diskusinya ter­buka sekali kok.

Anda dituding membuat kebijakan yang melanggar undang-undang?
Saya merasa melakukan­nya sesuai undang-undang ya. Kemudian ada beda pendapat, boleh saja kan. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA