Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

DPR Puji Langkah Kemenag dalam Menangani Musibah di Tanah Suci

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 14 September 2015, 05:41 WIB
RMOL. Sebagai mitra kerja di DPR, Komisi VIII menyampaikan apresiasi atas kinerja Kementerian Agama, khususnya Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dalam menangani musibah crane yang menimpa jamaah haji Indonesia. PPIH telah bekerja keras untuk menyelamatkan korban luka dan mengidentifikasi identitas korban meninggal dunia dalam waktu yang relatif sangat cepat.

Menurut Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, hal itu menunjukkan bahwa fungsi koordinasi antara PPIH, para petugas, tim kesehatan, dan rumah sakit berjalan baik.

"Tentu tidak mudah mencari informasi siapa saja korban yang kena musibah ini. Menurut pantauan kami, ketika kejadian, jamaah haji Indonesia di Mekkah berjumlah 130 ribu orang. Perlu keseriusan dan ketelitian untuk mendata serta memastikan para korban mendapat perawatan yang baik," ujar Saleh.

Selain itu, Komisi VIII juga mengapresiasi pola komunikasi Kementerian Agama dalam menyampaikan informasi ke publik yaitu lewat satu pintu. Itu dinilai sangat penting sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran pemberitaan.

"Pada waktu rapat dengan Menteri Agama beberapa hari yang lalu, kami memang meminta agar Kementerian Agama menetapkan juru bicara mengenai informasi haji. Dengan begitu, informasi yang disampaikan bisa dipertanggungjawabkan. Alhamdulillah, saran Komisi VIII itu telah dilaksanakan. Setidaknya untuk kasus ini, hal itu kelihatan dengan baik. Semoga ini bisa dipertahankan sampai selesainya pelaksanaan ibadah haji," puji Saleh.

Berikutnya, tugas menantang yang juga perlu diseriusi adalah persiapan PPIH dalam menghadapi Armina. Tugas ini dinilai sangat berat karena pada saat-saat itu seluruh jamaah haji dari seluruh dunia akan terkonsentrasi di Mekkah, khususnya di kawasan Arafah dan Mina.

"Langkah-langkah koordinatif harus tetap dilakukan sehingga seluruh jamaah kita bisa melaksanakan seluruh rukun dan wajib haji sebagaimana disyariatkan," demikian Saleh P. Daulay. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA