Jiwa adalah sacral dalam Islam. Siapapun tidak boleh memandang enteng sebuah jiwa, karÂena Allah Swt menegaskan bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan kareÂna orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluÂruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara keÂhidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. (Q.S. al-Maidah/5:32). Begitu indahnya ayat ini sehingga Barak Obama dalam pidato ilmiahnya di Universitas Cairo Mesir pernah mengutip ayat ini. Sedemikian besar perhatian Tuhan terhadap nyaÂwa dan jiwa setiap orang sehingga pernyataan ayat tersebut tidak pernah ditemukan di dalam kitab suci manapun, papar Obama.
Dalam Al-Qur'an Allah Swt menegaskan agar sesama manusia saling memuliakanmenyeruÂkan kepada semua umat manusia untuk saling memuliakan satu sama lain: Walaqad karramna Bani Adam (Dan sesungguhnya telah Kami muÂliakan anak-anak Adam. (Q.S. Al-Isra'/17:70). Siapapun yang merasa anak cucu Adam tanÂpa membedakan jenis kelamin, etnik, agama, dan kepercayaannya, wajib menghhormati satu sama lain. Kita wajib memuliakan umat manuÂsia sebagaimana Sang Penciptanya memuliaÂkannya. Bukan hanya kepada orang lain, tetapi terhadap diri sendiri pun Allah Swt melarang untuk mencelakakan diri, sebagaimana diteÂgaskan: Dan janganlah kamu menjatuhkan diÂrimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyuÂkai orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. al- Baqarah/2:195).
Kewajiban untuk menyampaikan kebenaran memang perlu, sepahit apapun resikonya, seÂbagaimana sabda Nabi: "Katakanlah kebeÂnaran itu sekalipun pahit akibatnya". Namun dalam menyampaikannya kita tetap diminta melakukannya dengan penuh kebijakan: SeruÂlah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tenÂtang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan DiÂalah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. al-Nahl/16:125). DaÂlam ayat lain ditegaskan:
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memÂberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, (Q.S. al-Qashash/28:56). ***