Islam telah berhasil mengislamkan umumnya masyarakat Melayu. Namun tak dapat disangkal Islam yang masuk di negeri serumpun melayu sudah mengalami proses kemelayuan. Dengan kata lain, sebelum mengislamkan negeri MelÂayu terlebih dahulu terjadi proses pemelayuan Islam. Proses tarik menarik antara nilai-nilai IsÂlam dan nilai-nilai kemelayuan telah berlangÂsung lama, selama berabad-abad lamanya.
Proses pengislaman melayu tidak banyak kesulitan karena antara keduanya memiliki perÂsamaan nilai-nilia mendasar. Persamaan itu antara lain, sama-sama menjunjung tinggi harÂkat dan martabat kemanusia, keadilan, persaÂmaan hak, moral kesusilaan, etika sosial yang santun, percaya kepada Tuhan Yang maha Esa, toleransi, dan tenggang rasa. Pusat-pusat kerajaan negeri serantau tidak pernah tercatat melakukan peperangan dahsyat antara dua koÂmunitas, yaitu antara komunitas Islam dan koÂmunitas adat-istiadat lokal.
Adaptasi dan integrasi nilai-nilai keduanya salÂing mengisi satu sama lain di sepanjang gugusan kepulauan nusantara ini dengan beberapa daerah pengecualian. Watak dasar budaya masyarakat melayu enjunjung tinggi azas kebersamaan dan kemanusiaan. Ini diperkuat dengan kondisi alamÂnya yang berpualau-pulau. Masyarakat pula bisasanya memiliki budaya khusus yang disebut dengan maritime culture (akan dibahas tersendÂiri dalam artikel mendatang), yaitu budaya yang egaliter, menjunjung tinggi hak-hak kebersaÂmaan. Di sepanjang pantai oarng-orang bebas mendarat sehingga persentuhan budaya asing lebih sering dialami masyarakat maritime dari pada masyarakat continental.
Masyarakat continental biasanya lebih berlapis-lapis. Stratifikasi dan struktur sosialnyanya juga lebih rumit karena sudah terbiasa dengan gaya hidup daratan, pedalaman yang bebas dari gangÂguan ansing. Budaya melayu ikut berpengaruh di dalam penampilan kepribadian masyarakat Asia Tenggara, khsusnya Indonesia.
Bahasa Melayu menjadi salahsatu faktor yang amat penting di kawasan negeri seranÂtau karena betul-betul bisa mempersatukan seluruh masyarakat di kawasan Asia tenggara. Meskipun ada perbedaan dialek tetapi struktur dan kosa katanya umumnya sama. Orang yang memahami bahasa Melayu bisa hidup dan berkomunikasi satu sema lain sesame negeri serantau. Bahasa melayu diperkaya oleh baÂhasa Arab srbagai wujud pengaruh Islam begitu besar di negeri ini. Sebaliknya budaya kemelÂayuan ikut juga berpengaruh di dalam peradaÂban Islam Asia Tenggara. ***