Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah periode 2000-2002, Raja J. Antoni, berharap ketua umum terpilih bisa mencontoh bahkan melampaui kiprah tiga pendahulu sebelumnya.
"Pak Amien, Buya Syafii dan Pak Din telah membawa Muhammadiyah ke tengah-tengah pergumulan masalah nasional bahkan internasional. Ketua umum terpilih mesti meneruskan dan meningkatkan peran-peran kebangsaan dan kemanusian Muhammadiyah," ungkap Toni (Senin, 3/8).
Toni mengingatkan kiprah Amien Rais, salah satu dari tiga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang ia sebutkan tersebut.
Dia menceritakan Muktamar Ikatan Remaja Muhammadiyah (kini IPM) pada tahun 1998 digelar dihujung masa Orde Baru. Bahkan, pelaksanaan Muktamar yang mengantarkannya menjadi Sekretaris Jenderal PP IRM periode 1998-2000 tersebut adalah saat Presiden saat itu (Soeharto) mundur.
"Pembukaan Muktamar IRM ketika itu persis pada hari Pak Harto 'lengser ke prabon' tanggal 21 Mei 1998. Pak Amien Rais, Ketua PP Muhammadiyah ketika itu, yang sedianya datang membuka acara terpaksa batal karena ketegangan situasi politik di Jakarta," jelas Sekjen DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini.
Toni menambahkan pembukaan Muktamar IRM 1998 menjadi muktamar yang penuh suka-gembira karena tuntutan reformasi yang disimbolkan oleh turunnya Pak Harto berhasil. "Apalagi salah seorang yang "pasang badan" memimpin gerakan reformasi adalah Pak Amien Rais," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: