KEKUATAN SILATURRAHIM (11)

Silaturrahim Dengan Binatang

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/nasaruddin-umar-5'>NASARUDDIN UMAR</a>
OLEH: NASARUDDIN UMAR
  • Jumat, 31 Juli 2015, 09:39 WIB
Silaturrahim Dengan Binatang
NASARUDDIN UMAR/ NET
ABU Sa'id al-Khudri r.a., per­nah menceritakan, ketika Nabi sedang bepergian, be­liau melewati seekor kijang betina yang ditambatkan pada sebuah tiang tenda. Kijang itu memangil-manggil Nabi: "Wa­hai Rasulullah, tolong lepas­kan ikatan saya sebentar, saya mau menyusui anak-anak saya di sana yang sedang kelaparan. Saya baru melahirkan beberapa ekor anak tetapi tiba-tiba aku ditangkap oleh penghuni kemah ini. Saya berjanji akan segera kembali ke sini dalam waktu tidak lama dan engkau bisa mengikatkan saya kembali di tem­pat ini". Nabi menjawab: "Kamu hasil buruan mer­eka dan itu berarti engkau milik mereka, saya tidak berhak melepaskanmu". Setelah kijang itu berjanji dan meyakinkan Nabi untuk menepati janjinya maka Nabi melepaskan ikatannya lalu lari sekencang-kencangnya ke sebuah arah. Tidak lama kemudian kijang itu kembali dengan kedua susunya terlihat su­dah kempis. Kijang itu berkata: Terima kasih wahai Rasulullah, anak-anak saya sudah kenyang dan su­dah bisa bertahan hidup. Nabi dengan perasaan ter­haru kembali menambatkan tali kijang itu ke tempat semula. Ketika Nabi baru saja menambatkan kijang itu tiba-tiba pemilik kemah datang dan mengatakan: Ada apa gerangan Rasulullah mengunjungi kemah saya dan memegang kijang itu. Jika engkau mau dengan senang hati saya serahkan. Di sini masih banyak kijang lain yang dapat ditangkap. Nabi men­erima pemberian kijang itu dan dibawa pergi. Di ba­lik bukit ketika sang pemberi tidak lagi melihatnya, dilepaskannya kijang itu dengan mengatakan: Per­gilah engkau membesarkan anak-anakmu. Luar bi­asa mengharukan cerita ini.

Riwayat lain, Nabi juga pernah menunjukkan persahabatan dengan seekor biawak yang disak­sikan oleh sahabat-sahabatnya. Kuda Sarakah yang mengejar Nabi setiap kali mendekat ke arah Nabi setiap itu kudanya berlutut sehingga tidak bisa mengejar Nabi. Pada akhirnya Sarakah yang menyaksikan keajaiban ini berbalik masuk Islam dan kembali ke Mekkah mengajak kawan-kawan­nya untuk memeluk Islam. Peristiwa mengharukan juga terjadi ketika unta Rasulullah yang sudah tua digantikan dengan unta yang lebih mudah, dengan disaksikan oleh para sahabat unta tua itu menan­gis lalu dikomentari oleh Nabi, lihat unta itu masih ingin aku duduki pundaknya menyampaikan dak­wah tetapi ia harus digantikan. Persahabatan ma­nusia dengan binatang sesungguhnya sudah terjadi di mana-mana. Dengarkanlah cerita-cerita mereka yang memelihara binatang piaraan seperti kucing, anjing, burung, dan ikan, semua punya cerita yang sama, mereka saling mencintai satu sama lain dan tentu saja ini pelajaran penting bagi manusia.

Begitu sayangnya terhadap binatang, Nabi pun disayangi oleh binatang. Ketika dikejar musuh Nabi lalu bersembunyi di dalam Gua Tsaur. Persembuny­ian Nabi di Gua Tsaur diselamatkan oleh laba-laba yang bergotong-royong membuat sarang di mulut goa, dan burung-burung merpati bertelur di mu­lut goa itu, sementara pepohonan dan tangkainya merebahkan diri menutupi lubang bagian atas goa tersebut yang membuat para musuh yakin bahwa di dalam Goa itu tidak ada tanda-tanda manusia yang baru masuk ke dalamnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA