lalu diberi rangsangan berbagai jenis pesan ungkapan dan perasaan, tulisan, gambar, foto, music, kemudian difoto dengan teknologi tingÂgi. Setelah mengkristal maka hasilnya bisa diÂlihat berbagai bentuk kristal yang sangat meÂnakubkan. Kristal air itu tampil berbagai macam ragam kristal (Lihat dalam buku Masaru Emoto, The Hidden Massages in Water, 2005).
Secara terperinci Emoto memberikan penÂjelasan bahwa air bisa menangkap getaran rasa dalam bahasa apapun, termasuk dalam bentuk tulisan, gambar, dan musik. Air juga bisa mengerti, menyimpan, dan menyalurkan informasi yang sangat signifikan. Sebetulnya, menurut Emoto, benda-benda lain juga bisa bereaksi terhadap berbagai pesan dari luar, tetapi air yang paling sensitif. Pengaruh signifiÂkan air di dalam tubuh seseorang bisa menenÂtukan watak dan karakter yang bersangkutan. Kandungan air di dalam tubuh manusia sekitar 65%, yaitu otak 74,5 %, otot 75,6 %, darah 83 %, ginjal 82,7 %, dan tulang 22 %. Getaran air merambat ke molekul air di tubuh manusia bisa sampai 75%. Tidak heran jika perilaku manusia bisa menjadi sangat halus, sopan-santun, beÂrakhlak mulia. Akan tetapi sebaliknya bisa terÂjadi tindakan sebaliknya seperti beringas, jahat, tidak terkendali, dan lain sebagainya.
Bersilaturahim dalam arti memberikan fibraÂsi positif kepada air terbukti memberikan penÂgaruh positif. Dengan demikian, maka semakin jelas hikmahnya mengapa Nabi setiap kali kita akan makan atau minum sangat dianjurÂkan membaca basmalah (bismillahir rahmanir rahim). Bahkan setiapkali kita berurusan denÂgan air untuk kepentingan apapun, sebaiknya tetap membaca basmalah. Kita sering membaÂca hadis Nabi saat mengobati sejumlah orang sakit hanya dengan mengambil air dalam gelas lalu dibacakan surah al-Fatihah, maka orang tersebut langsung sembuh atau siuman kemÂbali dari pingsannya. Kita diminta untuk mandi junub atau berwudhu dengan air segar, dengan doa-doa tertentu setiap membasuh organ tuÂbuh yang disapu. Ternyata menurut Emoto bisa memberikan pengaruh positif.
Hal yang mirip juga pernah diungkapkan oleh Prof Von Omar Rolf Ehrenfels, seorang neuÂrolog dan sekaligus psikiater, dalam artikelnya berjudul: "Die Symbolik im Islam", yang menÂemukan bahwa "Pada peristiwa ini daya tubuh itu dipengaruhi oleh beberapa gerak, sikap, dan perlakuan tertentu pada muka, tangan, dan kaki". Penyucian anggota badan itu akan menghentikan pusat saraf dari kelelahan dan kegelisahan. ***