Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ikut Mudik Gratis, Calon Penumpang Refund Tiket Kereta

Kena Biaya Pembatalan 25 Persen

Rabu, 15 Juli 2015, 10:03 WIB
Ikut Mudik Gratis, Calon Penumpang <i>Refund</i> Tiket Kereta
ilustrasi/net
rmol news logo Tiket kereta untuk mudik Lebaran sudah habis dipesan sejak jauh-jauh hari. Begitu juga untuk tiket arus balik hingga H+10. Namun di Stasiun Gambir terlihat kerumunan orang yang mengantre di depan loket 11 dan 12. Antreannya mengular. Semakin siang semakin panjang.

Orang yang datang ke dua loket itu ternyata bukan untuk membeli tiket kereta untuk mudik. Mereka antre untuk membatalkan tiket yang sudah dipesan. Kenapa? Apakah mer­eka batal mudik?

Ari Suratno adalah salah satu calon penumpang yang mem­batalkan tiket kereta. Tiga bulan lalu, ia memesan tiket kereta Purwojaya Eksekutif untuk mudik ke Purwokerto, Jawa Tengah. Harga tiket Rp 325 ribu per orang. Kereta itu akan berangkat dari Stasiun Gambir pada Rabu (18/5).

Meski sudah dapat tiket untuk mudik, sebulan lalu Ari mencoba memesan tiket tujuan. Ternyata ada masih ada kursi kosong kereta Saunggaling yang akan berangkat dari Pasar Senen, pada hari Selasa (17/5). Ia pun mem­batalkan tiket kereta Purwojaya Eksekutif yang sudah dipesan­nya lebih dulu.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperbolehkan calon penumpang membatalkan tiket yang sudah dipesannya atau refund. Uang yang sudah diba­yarkan penumpang untuk mem­peroleh tiket akan dikembalikan. Namun tak penuh. Ada pemo­tongan sebesar 25 persen dari setiap tiket yang telah dipesan atau di-booking.

Contohnya, harga tiket Purwojaya Eksekutif Rp 325 ribu. Ketika tiket itu dibatalkan, calon penumpang hanya menerima pengembalian uang sebesar Rp 243.750. Ari tak mempermasalahkan pemotongan 25 persen dari harga tiket itu.

"Yang penting bisa mudik lebih awal," katanya.

Ia memilih mudik lebih awal untuk menghindari membludaknya penumpang di stasiun. Dengan mudik lebih awal, Ari dan keluarganya juga bisa berla­ma-lama di kampung halaman.

Beberapa calon penumpang terpaksa membatalkan tiket kereta lantaran pekerjaan. Mereka masih wajib masuk kerja beberapa hari sebelum Lebaran.

Misalnya, Guntur. Ia mengaku sudah mendapatkan tiket kereta untuk mudik ke kampung halamannya di Yogyakarta. Keretanya berangkat hari Rabu (15/7).

"Saya dapat kerjaan tamba­han. Jadi mudiknya diundur," katanya. Ia baru bisa mudik pada Kamis (16/7) atau sehari sebelum Lebaran.

Selain di Gambir, pembatalan tiket kereta juga bisa dilakukan di Stasiun Pasar Senen. Anto, calon penumpang mengaku hen­dak membatalkan dua tiket kere­ta kelas bisnis tujuan Kebumen, Jawa Tengah. Keretanya akan berangkat Rabu (15/7) dari Stasiun Pasar Senen.

Ia memutuskan membatalkan tiket karena melihat kondisi ke­hamilan istrinya. Diperkirakan sang istri akan melahirkan be­berapa hari ke depan. "Jadi saya batalkan mudiknya," katanya.

Anto berharap uang sudah yang dibayarkan untuk memesan kedua tiket bisa dikembalikan. Ia tak mempersoalkan pemotongan 25 persen. Sebelumnya dia sudah membayarkan uang Rp 580 ribu untuk memesan dua tiket tujuan Kebumen. Setelah dipotong 25 persen, uang pengembalian yang akan diterimanya Rp 435 ribu.

Beberapa penumpang memu­tuskan membatalkan tiket karena ikut program mudik gratis yang diadakan sejumlah pihak. Salah satunya Surono. Ia mengaku sudah memesan tiket tiket kereta kelas eksekutif untuk mudik ke Solo. Keretanya berangkat pada Kamis, 17 Juli.

Untuk memperoleh tiket itu, dia memesannya jauh-jauhnya. Harga tiket Rp 532 ribu.

Belum lama, dia mendapat undian mudik gratis yang digelar perusahaan retail. Kereta yang akan mengantarkan pemenang undian mudik gratis ini berang­kat pada hari Rabu (15/7). "Saya jadi bisa mudik lebih cepat," katanya.

Kepala Stasiun Gambir Edy Koeswoyo mengakui ada calon penumpang yang membatalkan tiket karena ikut program mudik gratis. "Ada yang ikut mudik sama bosnya atau dapat mudik gratis dari tempat kerjanya," ka­tanya. Pihaknya tak akan mem­persulit calon penumpang yang hendak refund tiket.

Habis, Tiket Arus Balik ke Jakarta Hingga H+10

PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan persediaan kursi untuk arus mudik H-7 juga arus balik tujuan Jakarta menuju ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, sudah habis. Penumpang bisa saja dapat tiket kereta api jika ada yang membatalkan.

Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro mengatakan, perseroan sebenarnya sudah menambahkan 15 rangkaian kereta untuk semua kelas sejak H-7. Kereta tersebut ditambahkan untuk memenuhi lonjakan permintaan kursi di arus mudik dan arus balik.

"Tapi semua sudah habis. Penuh semua," tutur Edi ditemui di sela acara Mudik Bareng BUMN, di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu.

Tak hanya arus mudik, tiket kereta untuk kepulangan ke Jakarta dari arah timur pun sudah habis terjual sampai H+10. Edi mengatakan, calon penumpang sudah membelinya jauh-jauh hari karena takut kehabisan.

Dia mengatakan, melihat kondisi yang ada, sudah tidak me­mungkinkan lagi untuk menambah rangkaian kereta untuk memenuhi permintaan. Namun, calon pen­umpang bisa saja mendapatkan tiket jika ada calon penumpang lain yang membatalkan.

"Ada penumpang yang dapat, kalau ada yang batalin. Seperti kemarin di Senen ada yang bata­lin, jadi dapat," tuturnya.

Kepala Humas Daerah Operasi I Jakarta Bambang Setyo Prayitno juga mengamini ada calon penumpang yang membatal­kan tiket menjelang Lebaran.

"Tiketnya kami running (jual) lagi," katanya.

Hingga Minggu, sebanyak 1.381 orang membatalkan tiket kereta yang sudah dipesannya. Sebagian membatalkan tiket kar­ena ikut program mudik gratis yang digelar instansi pemerintah maupun swasta.

Untuk Daerah Operasi I Jakarta, pembatalan tiket bisa dilakukan di Stasiun Serang, Rangkasbitung, Jakarta Kota, Gambir, Pasar Senen, Bogor, Bekasi, dan Cikampek.

Ribuan Orang Kembalikan Tiket
Di Stasiun Gambir

Kepala Humas Daerah Operasi I Jakarta Bambang Setyo Prayitno mengatakan setiap hari ada ratusan penumpang KAyang membatalkan tiket yang sudah dipesan. Baik tiket untuk keberangkatan arus mudik mau­pun untuk perjalanan reguler.

"Kalau pemesan melapor, ya uang mereka kami kembalikan dan tiketnya kami running (jual) lagi," kata Bambang.

Data di Posko Mudik Stasiun Gambir hingga H-6, ada 1.381 calon penumpang yang mengembalikan tiket atau refund.

Kepala Stasiun Gambir Edy Koeswoyo mengungkapkan pihaknya tak akan mempersulit calon penumpang yang mem­batalkan tiket. Pembatalan bisa dilakukan hingga 30 menit sebelum jadwal keberangkatan tiket kereta yang dipesan.
 
Uang yang sudah dibayarkan calon penumpang saat meme­san tiket akan dikembalikan. Tapi tak penuh. Ada biaya pembatalan yang besarnya 25 persen dari harga tiket. Jadi calon penumpang hanya bisa refund 75 persen dari harga tiket.

Edy menyebutkan, pembata­lan tiket mudik tahun ini lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Kalau tahun lalu lebih banyak yang refund sampai H-5," ujar Edy.

Mengantisipasi membludaknya penumpang mudik Lebaran, pihaknya sudah melakukan sejumlah persia­pan. Sejumlah posko didirikan. "Ada posko kesehatan, posko keamanan, dan posko pelayan­an. Sudah kita siapkan sejak jauh-jauh hari," tandasnya.

Bagaimana antisipasi terh­adap calo tiket? Menurut dia, sistem penjualan tiket sudah lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dengan dit­erapkan sistem penjualan tiket online, seharusnya sudah tak ada lagi praktik percaloan.

"Kan sekarang tiket harus sesuai dengan identitas diri penumpang masing-masing. Jadi susah calo mau beraksi," kata Edy.

Saat pemesan tiket secara online, calon penumpang dim­inta memasukkan data dirinya maupun anggota keluarganya yang akan berangkat. Pada hari keberangkatan, data calon pen­umpang itu dicek lagi sebelum masuk ke peron di stasiun. Jika datanya berbeda, calon penump­ang itu tak diperbolehkan masuk dan tak bisa naik kereta.

Meski begitu, masih ada cela untuk calo bergerak. Mereka menggunakan identitas palsu dan memanfaatkan pembatalan pembelian tiket melalui joki yang telah disiapkan.

"Kebanyakan mereka yang sering nongkrong di stasiun makanya mereka tahu ada yang membatalkan," ujar Bambang.

Selama dua pekan terakhir, 14 orang yang diduga calo tiket diciduk polisi dari Polres Metro Jakarta. "Saya sudah pastikan tidak ada satu pun pihak internal yang terlibat, kalau ada dipecat," ujar dia.

Agar kejadian tidak terulang, Bambang berharap pemudik bisa mengoptimalkan pembe­lian tiket di loket resmi stasiun, sehingga potensi munculnya calo bisa dihilangkan.

"Kan rugi juga jika ternyata tiket yang dibeli harganya lebih mahal, atau identitasnya palsu, calon penumpang tidak berangkat," katanya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA