"Nampaknya PDIP minta tambahan karena nggak terima sama dengan PKB. Mereka mengharapkan bisa dapatkan kursi menteri tambahan dari sebelumnya," jelas pengamat politik Hendri Satrio, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, (Senin, 29/6).
Namun Hendri mengingatkan, daripada merengek meminta kursi tambahan, lebih baik PDIP fokus memperbaiki kinerja para kadernya yang duduk di kabinet.
Karena dari empat kader PDIP, Menko PMK Puan Maharani, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menkumham Yasonna H. Laoly dan Menkop AAGN Puspayoga, tidak ada berkinerja ciamik.
"Justru kinerja mereka tidak bagus. Sebaiknya PDIP fokus dengan kinerja para kadernya agar bagus," jelas pollster Kedai Kopi (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ini.
"Semua partai yang ada kadernya di kabinet fokus meningkatkan kinerja kader-kadernya. Sehingga tidak jadi target
reshuffle," sambung Hendri, yang juga dosen Universitas Paramadina.
Apalagi dia menambahkan, berdasarkan temuan lembaga survei yang ia pimpin, Puan Maharani dan Yasonna berada pada peringkat pertama dan kedua, menteri yang paling dinilai publik layak dicopot.
Meski begitu, Hendri Satrio yakin kader PDIP tersebut tidak akan dicopot karena alasan loyalitas dan kedekatan. Dia menengarai, kader PDIP yang berkinerje jeblok paling banter dirotasi. "Jadi tidak direshuffle," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: