"Apa sudah mantap ingin cerai?" tanya hakim.
"Sudah pak hakim!" jawab sang politisi dengan mantapnya.
"Apa tidak menyesal?" tanya hakim.
"Tidak pak hakim, saya sudah tidak kuat, siapa yang kuat berumah tangga, setiap hari istri keluyuran ke bar, diskotik dan karaoke," jela politisi dengan mimik sedih.
"Apa istrimu suka mabuk-mabukan?" selidik hakim.
"Tidak pak hakim," ujar politisi.
"Apa seneng dugem atau ngedance?" kejar hakim.
"Tidak pak hakim," jawab politisi.
"Lha....! Terus ngapain ke bar, diskotik dan karaoke?" sergah hakim yang penasaran.
"Nyari saya pak hakim, saya kan jadi malu sama teman-teman," ujar politisi dengan nada tinggi.
Mendengar jawaban tersebut seketika palu hakim mendarat di kepala politisi.
"Pletak....."
[***]