Menteri Keuangan: Pembinaan Klub Bulutangkis Perlu Dioptimalkan

Saat ini. dia ia mengakui bahwa prestasi olahraga cabang bulutangkis tidak sedominan dibanding tahun-tahun lalu. "Adanya klub-klub bulu tangkis penting sebagai ujung tombak pembinaan olahraga di Tanah Air," kata Bambang usai bermain bulutangkis bersama wartawan di Jakarta, Minggu (14/6).

Ia mengatakan pembinaan atlit berbasis klub sangat baik karena memberikan kebebasan atlit mengembangkan prestasinya, sedangkan Pelatnas seharusnya mengkonsolidasikan pemain dari klub-klub tersebut. Selanjutnya, keberadaan klub-klub bulutangkis juga bisa melahirkan pemain-pemain muda berbakat yang dirancang untuk mengganti pemain-pemain yang sudah lama.

Bambang juga mengakui bahwa dirinya pencinta olahraga bulutangkis sejak kecil sehingga dirinya selalu mengikuti perkembangan cabang olahraga tersebut. Ia mengakui prestasi bulutangkis Indonesia pada saat ini masih stabil, kendati pemain negara-negara di kawasan Asia Tenggara makin maju.

"Kita masih kesulitan menghadapi China. Bahkan, di level di Asia Tenggara saja Thailand dan Malaysia sudah tidak boleh dianggap enteng," ujarnya.

Oleh karena itu, Bambang kembali mengatakan klub-klub olahraga bulutangkis perlu dioptimalkan. Namun, hal ini sebenarnya bukan saja tanggung jawab pemerintah, tetapi peran serta sektor swasta juga bisa mendorong kemajuan atlit berprestasi.

Menurutnya, dukungan pihak swasta melalui pendanaan maupun program Corporate Social Responsibility (CSR) akan bermanfaat bagi kemajuan prestasi olahraga. "Tanpa hal itu, prestasi olahraga kurang maksimal, sehingga peran swasta harus dilibatkan dan dioptimalkan membantu olahraga nasional," ujarnya.

Bambang juga berpikir untuk ikut menggairahkan animo masyarakat pada bulutangkis, yang juga merupakan cabang olahraga yang paling sering mengharumkan nama negara di kancah internasional.

Karena itu, di sela-sela kesibukannya mengurus keuangan negara, ia selalu menyempatkan diri bermain bulu tangkis, seperti  dilakukan bersama wartawan di Gedung Kalimantan, Direktorat Jenderal Bea Cukai kemarin.

Dalam pertandingan tersebut, Menkeu didampingi Dirjen Kekayaan Negara, Hadiyanto, melawan dua perwakilan wartawan. Di babak pertama, pasangan Menkeu (Bambang-Hadiyanto) dikalahkan pasangan wartawan dengan skor 20-22. Set pertama berlangsung selama kurang lebih 15 menit.

Di babak kedua, pertandingan lebih ketat lagi. Walaupun kalah lagi, pasangan Menkeu memberikan perlawanan yang luar biasa. Skor berakhir 24-26 untuk kemenangan pasangan wartawan. [zul]