Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Reformasi Fiskal Faktor Utama Kenaikan Outlook Rating Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 25 Mei 2015, 22:27 WIB
Reformasi Fiskal Faktor Utama Kenaikan Outlook Rating Indonesia
rmol news logo Keberhasilan reformasi fiskal dan kemampuan pengelolaan fiskal yang baik dinilai sebagai faktor utama Indonesia mengalami kenaikan outlook rating versi Standard & Poors dari stabil menjadi positif.

Apalagi, kenaikan outlook rating oleh S&P tersebut terjadi di tengah penurunan rating sejumlah negara, seperti Afrika Selatan, Turki, dan Rusia.

Demikian disampaikan ekonom CIMB Niaga, Winang Budoyo, ketika dihubungi wartawan, Senin (25/5).

Dia menjelaskan, reformasi fiskal terutama realokasi subsidi BBM ke infrastruktur dan Penyertaan Modal Negara/PMN, berdampak pada perbaikan defisit transaksi berjalan, sehingga membuat Indonesia berbeda dengan tiga negara lainnya.

"Perbaikan dalam perekonomian Indonesia dalam beberapa bulan terakhir inilah yang kemudian diapresiasi oleh S&P," ungkapnya.

Perbaikan perekonomian yang diapresiasi S&P, menurut Winang, adalah hasil dari kinerja tim perekonomian Presiden Joko Widodo. Tentunya ini kerja seluruh kementerian di bawah Presiden,” ujarnya.

Namun, dia memberikan penilaian lebih terhadap tim perekonomian Presiden yang mengurusi fiskal. Kebetulan porsi Kemenkeu besar dalam urusan fiskal,” kata dia.

Winang Budoyo menambahkan, ke depan, kenaikan rating oleh S&P, kembali tergantung pada kerja keras keseluruhan elemen pemerintahan. "Masalah kenaikan rating tentunya tergantung kemampuan Presiden sebagai pemimpin orkestra," tutur dia.

Dia berharap, Indonesia ke depan dapat meningkatkan produktivitas dalam melakukan pembangunan infrastruktur. Dengan begitu, level peringkat yang saat ini sudah menunjukkan perbaikan akan lebih meningkat lagi. "Dibutuhkan konsistensi kebijakan fiskal dan proses komunikasi yang lebih baik," kata dia

Sementara itu, ekonom dari Universitas Indonesia Telisa Aulia Falianty mengatakan, kenaikan outlook rating mencerminkan pengelolaan stabilitas makro ekonomi yang baik dan kemampuan dalam menghindari potensi krisis ekonomi.

Intinya, kata Telisa, semua pihak yang mempunyai fokus pada perekonomian nasional telah bekerja sama dengan baik dalam membangun perekonomian, sehingga membuahkan hasil kenaikan outlook rating oleh S&P. Ini hasil sinergi hasil kebijakan kita," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA