"Kami punya rekaman di mana Sudirman Said dalam rapat kerja dengan Komisi VII selalu membela keberadaan PT Petral. Sudirman justru menegaskan ingin menguatkan PT Petral dan mendukung kerjasama PT Petral dengan Petronas sebagai trader," tegas Wakil Ketua Komisi VII DPR, Mulyadi, Kamis (21/5).
Karena itu, politikus Demokrat ini mengumpamakan Sudirman dengan orang kentut. "Yang kentut pasti nyari siapa yang kentut. Siapa yang kentut? Padahal dia. Yang paling keras itu biasanya yang kentut," ungkapnya, seperti dikutip dari
jpnn.
Selain itu, Mulyadi juga heran karena hanya SBY yang dijadikan kambing hitam. Padahal, sambung Mulyadi, Petral sudah ada sejak Orde Baru. Mulyadi curiga pembubaran Petral hanya isu politik dan tidak menyasar substansi sebenarnya.
Sudirman Said menjadi sorotan setelah tudingannya bahwa SBY yang selama ini menjadi penghalang pembubaran Petral tersebut ditanggapi langsung oleh mantan Presiden RI itu.
Apalagi sebenarnya, pada 1 November lalu, Sudirman Said sendiri menyatakan Petral tidak harus dibubarkan. "Tapi kontrolnya harus dapat yang berpihak ke nasional," tegasnya kala itu.
[zul]
BERITA TERKAIT: