WAWANCARA

Syafii Maarif: Kami Berupaya Menemukan SolusiKonflik KPK-Polri Sebelum 30 Hari

Jumat, 30 Januari 2015, 09:43 WIB
Syafii Maarif: Kami Berupaya Menemukan SolusiKonflik KPK-Polri Sebelum 30 Hari
Syafii Maarif
rmol news logo Untuk itu, Tim yang terdiri dari sembilan orang profesional itu, akan mengurai permasalahan KPK dengan Polri.

"Pokoknya kita ingin me­nyelamatkan institusi negara, apakah KPK atau Polri. Mereka akur kembali. Kan itu saja yang kita harapkan," kata Ketua Tim Independen kisruh KPK Vs Polri Syafii Maarif, Selasa (27/1).

Menurut tokoh Muhammadiyah itu, negara tidak boleh di­rusak oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan institusi. Hal itu tak dapat dibiarkan.

"Saya mengimbau untuk menggunakan akal sehat, dan hati nurani demi menyelamatkan bangsa," ujarnya.

Syafii Maarif merasa yakin, waktu 30 hari yang diberikan dapat digunakan sebaik-baiknya. Tim independen akan berupaya menemukan solusi sebelum teng­gat waktu itu.

Berikut kutipan selengkap­nya:

Tim Independen harus bek­erja cepat dong?
Ya, saya setuju memang harus bekerja cepat. Kami sepakat bahwa tim ini harus bekerja cepat mengatasi konflik tersebut agar tidak berkepanjangan.

Fokus kerja Tim Independen itu ke arah mana?
Saya belum mau berkomen­tar banyak soal konflik KPK dengan Polri ini. Sebab, saya belum mendapat legalitas yang sah menjadi tim independen, termasuk menjadi ketuanya. Tunggu Keppres dulu, supaya kita punya landasan. Legalitas sebagai ketua belum ada SKnya. Bisa berubah semua itu.

Yang jelas, tugas Tim ini mencari fakta, menemukan akar masalah dan mencari solusi atas konflik Polri-KPK. Presiden Jokowi kan meminta Tim un­tuk mencari solusi atas kisruh tersebut.

Dengan waktu yang singkat, apa bisa menghasilkan solusi yang baik?
Saya selaku Ketua Tim Independen atau dikenal dengan sebutan Tim Sembilan, tentu bekerja maksimal. Saya didamp­ingi Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie sebagai wakil, dan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana selaku sekretaris.

Begitu juga didampingi man­tan Wakil Kepala Polri Komjen Purnawirawan Oegroseno, man­tan pimpinan KPK Tumpak Hatorangan Panggabean dan Erry Riyana Hardjapamekas, pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar, mantan Kapolri Jenderal Purnawirawan Sutanto dan sosiolog Imam Prasodjo. Tentu semuanya bekerja mak­simal.

Apa misi Anda?
Saya tidak ingin membiarkan negara rusak akibat ulah oknum-oknum yang mengatasnamakan institusi. Hal itu tidak bisa dibi­arkan. Harus diatasi segera. Saya berharap, konflik yang sedang terjadi antara KPK dan Polri dapat diselesaikan kurang dari 30 hari.

Tim akan berusaha menye­lamatkan dua institusi penegak hukum, KPK dan Polri. Saya berharap dua institusi itu kem­bali akur. Jangan biarkan negara dirusak oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan institusi. Itu tidak bisa. Harus kita pakai akal sehat, pakai hati nurani untuk selamatkan bangsa ini. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA