"Kadang bersama, dan kadang berseteru. Itu akan terus terjadi sampai lima tahun ke depan," kata Marzuki Alie.
Menurut Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu, perÂdamaian Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia HeÂbat (KIH) tidak permanen. Kedua pihak akan kembali berseteru jika ada perbedaan kepentingan.
"Harmonisasi secara alamiah tidak akan terjadi. Mereka hanya harÂmoÂnis secara kepentingan," tuÂturnya.
Inilah wawancara lengkap
Rakyat Merdeka dengan Marzuki Alie di Jakarta, Rabu (17/12);
Kenapa pimpinan DPR tidak bisa mempertahankan soliditas?Saya membutuhkan adaptasi selama enam bulan untuk memaÂhami para wakil saya. Kami duÂduk sama-sama, saling memaÂhaÂmi. Alhamdulillah, empat taÂhun terakhir relatif tak memiliki perÂbedaan pandangan. Yang penÂÂting, bagaimana ketua memahaÂmi lembaga yang dipimpinnya.
Kondisi sekarang bagaimaÂna? Bukankah KIH dan KMP sudah berdamai, tapi kenapa berseteru lagi?Perdamaian KMP-KIH terjadi karena kesamaan kepentingan. Itu terjadi setelah kedua pihak seÂpaÂkat soal pengesahan RUU peÂrubahan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), sehingga masih membuka ruang perbedaan pandangan.
Artinya DPR bakal berseteru lagi?Kadang bersatu, kadang pecah. Kemudian bersatu lagi, biasa saja. Seperti yang saya sampaiÂkan tadi, titik temunya adalah keÂpentingan. Kalau kepentingan mereka di DPR sama, nggak akan ada kelompok.
Masing-masing fraksi di DPR kan beda partai. Kalau yang satu dukung ini, lainnya duÂÂkung itu, bagaimana bisa akur. Situasi ini, berbeda dengan eksekutif. Di lembaga eksekuÂtif, Presiden bisa memecat menÂteri yang "macam-macam". Di DPR itu nggak bisa.
Pada periode sebelumnya, Anda ikut mengesahkan UnÂdang-Undang MD3. Apa tangÂgapan Anda atas perubahan itu?Saya nggak ikut membahas unÂÂdang-undang itu. Sebagai ketua, saya mengesahkan saja. PimÂpiÂnan nggak bisa apa-apa. BahÂkan, memÂberi masukan pun belum tentu didengar.
Apa penilaian Anda soal isi perubahan Undang-undang tersebut?Yang namanya politik, wajar kalau terjadi inkonsistensi. Nggak masalah. Kalau mau diÂubah lagi juga boleh.
Oh ya, apa Anda akan menÂcalonkan diri sebagai ketua umum dalam kongres Partai DemoÂkrat tahun depan?Saya ini tut wuri handayani, maÂnut saja. Saya bukan tipikal pemÂberontak. Yang penting baik unÂtuk kader. Kalau memang itu yang terbaik, saya akan mencaÂlonkan diri. Kalau Pak SBY tidak maju, saya akan mencalonkan diri.
Seandainya dipercaya meÂmimpin Demokrat, apa Anda akan jadi capres atau cawaÂpres?Saya tidak memiliki ambisi mencalonkan diri sebagai presiÂden atau wakil presiden. Jika saya diberikan amanah menjadi ketua umum, saya akan mengurus parÂtai. Jangan ada lagi ketua umum mau jadi presiden. ***
BERITA TERKAIT: