"MK dan aktivis hukum tidak perlu khawatir. Pansel akan meÂngirimkan calon hakim konsÂtitusi yang terbaik ke MK. Tidak perlu khawatir," ujar Refly HaÂrun keÂpada
Rakyat Merdeka, Senin (15/12).
Sebelumnya, dalam rapat perÂmusyawaratan Hakim KonstituÂsi, Kamis (11/12), Ketua MK HamÂdan Zoelva direkomendaÂsiÂkan untuk segera mengirim suÂrat keÂberatan kepada Presiden JokoÂwi agar menolak dua nama yang diÂajukan pemerintah, yaitu Refly Harun dan Todung Mulya Lubis.
KeÂdua pakar huÂkum terÂseÂbut dikhawatirkan daÂpat mempeÂngaÂÂruhi obÂyektivitas proÂses seÂleksi karena sering berÂacara di MK.
Refly Harun selanjutnya meÂngaÂtakan, jumlah anggota PanÂsel itu ada tujuh orang, seÂhingÂga tiÂdak perlu diragukan keÂbeÂraÂdaannya.
"Pansel akan bersikap terÂbuÂka, sehingga tidak perlu khaÂwaÂtir lah. Pokoknya, kami akan ajuÂkan caÂlon hakim konstitusi yang terÂbaik," paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya;Yang terbaik itu seperti apa?Pansel kan sudah menetapkan tiga kriteria, yaitu kapasitas, inÂÂteÂgritas dan independensi. Nanti tinggal dicari yang paling berinÂtegritas, paling berkaÂpaÂsitas, dan yang paling indepenÂden. Dia yang harus terpilih, kan begitu.
Bagaimana pandangan Anda terhadap independensi calon hakim MK yang berlatar belaÂkang partai?Undang-undang kan nggak meÂlarang calon yang berlatar-belakang partai. Untuk menÂdafÂtar, ya nggak ada persoalan.
Anda dinilai punya kepenÂtingan dalam pemilihan calon hakim MK karena sering berÂacaÂra di MK. Komentar Anda?Saya itu agak malas mengoÂmenÂtari hal-hal yang seperti itu. Saya kira ini prasangka saja. Saya ingin mengatakan, tidak usah khawatir, gitu lho.
Sebab, tidak mungkin juga caÂlon terbaik yang terpilih itu mau diintervensi. Alangkah terÂlalu meÂrendahkan kalau calon terÂbaik itu nanti gampang terÂpengaÂruh hanya karena PanselÂnya pernah beracara di MK. Itu kan nggak masuk akal.
Sebelum ditunjuk sebagai tim Pansel, apa ada komuniÂkasi dengan JokowiManalah kita berkomunikasi. Itu kan urusannya orang-orang di sekitar Jokowi. Nggak mungÂkinÂlah Pak Presiden menghuÂbungi Pansel MK. Emangnya Presiden kurang kerjaan.
Sekarang saya tanya, Keppres-Keppres apa pun yang ditandaÂtangani Presiden itu, apa presiÂden sendiri yang menghubungi, kan tidak.
Apa karena faktor kedekaÂtan emosional, sehingga Anda dipilih jadi Pansel?Kalau soal kedekatan emosioÂnal itu dipilih jadi menteri, bukan jadi Pansel, he-he-he. Kok jadi Pansel aja diributkan, waduh. ***
BERITA TERKAIT: