Tapi kubu PPP versi Muktamar di Surabaya yang dipimpin Romahurmuziy (Romy) masih berupaya menguasai kantor DPP PPP di Jalan Dipenogoro, Jakarta.
"Djan Faridz Cs tidak berhak ngantor di Jl Diponegoro. Mereka hanya boleh hadir sebagai keluarga besar PPP atau para tamu," ujar Wakil Ketua Umum PPP hasil Muktamar PPP di Surabaya, Emron Pangkapi.
Inilah wawancara Rakyat Merdeka dengan Emron Pangkapi di Jakarta, Senin (15/12);
Apa yang menyulut emosi PPP kubu Romy menyeruduk kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro awal Desember lalu?Begini ya, kantor itu secara umum memang milik PPP, milik umat, simbol rumah besar umat Islam. Tapi yang berhak melakukan kegiatan di situ adalah kubu PPP yang sah.
Siapa yang sah itu?PPP yang sah itu adalah PPP kepengurusan hasil Muktamar VIII Surabaya.
Muktamar yang berlangsung sesuai dengan konstitusi, berlangsung dengan tertib, aman dan telah mendapat pengesahan dari pemerintah. DPP di bawah kepemimpinan Romy berhak atas kantor itu, sebagaimana SK Menkumham.
Tapi Djan Faridz merasa lebih berhak karena terpilih di Muktamar Jakarta?Kalau mereka merasa berhak di PPP, minta dong pengesahan pemerintah. Ukuran sah dan tidaknya Muktamar adalah legitimasi dari DPW-DPW, dan DPD seluruh Indonesia. Kemudian yang terpenting adalah pengakuan pemerintah.
Sementara pemerintah, sampai detik ini, hanya mengakui PPP kubu Romy. Kemudian lebih dari 2/3 DPW dan DPD seluruh Indonesia hanya mengakui Muktamar Surabaya.
Kabarnya Djan Faridz cs akan menambah kekuatan untuk menjaga kantor PPP. Apa tanggapan Anda?Itulah Djan Faridz, orang yang tiba-tiba muncul di PPP, kemudian dibilangnya jadi ketua umum lagi. Semua urusan diselesaikannya dengan lapor polisi. Emangnya begitu cara mengurus partai.
Mestinya mereka harus bersikap seperti apa?Sebelum jadi pengurus PPP, belajar dulu jadi kader PPP, amalin dulu Rukun Khidmat PPP, baru jadi pengurus. Fasih dulu baca prinsif perjuangan PPP, baru ngerti PPP. Bukan ngurus partai seenak perutnya.
PPP Kubu Romy dilaporkan ke polisi karena melakukan pengrusakan...Kita sebenarnya datang baik-baik, negosiasi agar kantor dapat digunakan. Sudah tercapai kesepakatan, tapi ingkar. Untuk diketahui, kantor itu milik PPP, milik bersama, milik umat, pusat pengendalian organisasi dan ibadah partai.
Katanya termasuk merusak mushola, apa itu benar?Mana mungkin kubu Rommy rusakin mushola.
Kenapa Anda yakin kubu Rommy tidak merusak mushola?Untuk diketahui, Romy itu cucu kandungnya Kiai Wahab Hasbullah, pendiri NU. Kemudian emaknya Romy, Nyai Umroh, kader asli PPP. Dia dua kali jadi anggota DPR dari PPP. Ayahnya Profesor Tolchah Mansyur, tokoh Islam terkemuka.
Asal usulnya jelas, Islam-nya jelas, PPP-nya jelas. Nggak mungkin rusak mushola. Yang ngerusak PPP adalah orang-orang yang nggak jelas PPP-nya.Tapi mau dompleng PPP. ***
BERITA TERKAIT: