WAWANCARA

Zulkifli Hasan: Rakyat Capek & Jenuh Kalau Disuguhi Pertengkaran Politik Terus Menerus

Selasa, 16 Desember 2014, 09:27 WIB
Zulkifli Hasan: Rakyat Capek & Jenuh Kalau Disuguhi Pertengkaran Politik Terus Menerus
Zulkifli Hasan
rmol news logo Banyak kalangan memprediksi Koalisi Merah Putih (KMP) bakal runtuh setelah terlihat tidak solid menyikapi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pilkada secara langsung.

Tapi bagi Ketua MPR yang juga politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, walau ada perbedaan sikap dalam me­nyikapi Perppu Nomor 1 Tahun 2014 itu, KMP tidak runtuh.

Jika ada partai politik lain da­lam KMP yang mempunyai sikap berbeda soal Perppu Pilkada, itu bagian dari demo­krasi,’’ kata Zulkifli Hasan, di Ge­dung DPR/MPR, Senayan, Ja­karta, Rabu (10/12).

Berikut kutipan selengkapnya;

Apa sikap PAN solid men­dukung Perppu Pilkada secara langsung?
Ya. PAN mendukung pe­mi­li­­han kepala daerah (Pilkada) se­cara langsung. Perppu Pilka­da apa masalahnya? Kan tidak ada. Justru Pilkada secara lang­sung ini didukung rakyat. Ma­kanya PAN mendukung. PPP dan Partai De­mokrat juga men­dukung.

Berarti KMP nggak solid dong?
Itu bagian dari de­mo­krasi jika ada partai politik lain dalam KMP yang mempu­nyai sikap berbeda soal Perppu Pilkada.

Sikap PAN soal Perppu Pil­kada tidak dipandang berda­sarkan KMP atau Koalisi Indo­nesia Hebat (KIH) ya?
Ya. KMP dan KIH itu bersau­dara. Dikurangilah soal kelom­pok atau golongan. Bila ada par­tai gabung ke kelompok A atau B, itu berdasarkan isu, bukan kelompok.

PAN akan memperjuangkan Perppu itu?

Ya, pokoknya kita akan per­juang­kan. PAN adalah partai ang­gota KMP yang ikut menan­da­tangani perjanjian dengan  SBY terkait Perppu Pilkada. Ya, kita dukung.

Perppu Pilkada masih pro kontra, ini bagaimana?
Pro dan kontra terkait Perppu Pil­kada langsung yang diterbit­kan Pak SBY pada akhir masa jabatannya se­bagai Presiden merupakan bagian dari dinamika politik. Kepen­ti­ng­an politik belum tentu satu untuk selamanya. Meski tidak menutup kemungkinan akan selalu ber­sama. Misalnya, Perppu Pilkada ini tidak sama. Tidak ada kelom­pok A atau B yang terus sama. Tapi berdasarkan isu, bukan kelompok.

Sebagai pimpinan lembaga tinggi negara, saya berharap silang pendapat mengenai Perppu Pilkada tidak melebar kemana-mana. Kalau bisa itu politik ke­bangsaan, yakni bersatu.

O ya, bagaimana komentar Anda mengenai pertemuan SBY dengan Jokowi, di Istana, 8 Desember lalu?
Kita mengapresiasi pertemuan itu. Sebab, menurunkan tensi dan menenangkan masyarakat yang sudah mulai bosan dengan kon­disi politik saat ini. Silaturahmi itu ba­gus. Rakyat capek kalau disu­guhi perteng­karan politik terus. Rakyat jenuh, kalo ada tokoh bertemu kita harus apresiasi dulu.

Apa ini bisa mengurangi ketegangan politik?

Ya. Saya kira itu akan mengu­rangi ketegangan politik. Saya ber­­harap hal seperti itu bisa dila­kukan oleh para pemimpin partai-partai politik lainnya. Kalau to­koh tokoh politik dan pimpinan ne­gara itu berjumpa dan akur, rakyat akan senang. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA