Pengurus DPD I atau DPD II yang datang ke Munas itu akan dibekukan. Mandatnya akan diÂambil alih oleh struktur di atasÂnya,†tegas Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas di Bali, Siti Hediati Hariyadi, kepada
Rakyat Merdeka, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (5/12).
Seperti diketahui, Presidium PeÂnyeÂlamat Partai Golkar yang dikomandoi Agung Laksono menggelar Munas IX Partai Golkar di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, (6/12).
Anggota Presidium, Agun Gunandjar Sudarsa mengatakan, sejumlah pengurus Golkar daerah mendapat ancaman dari kubu Ical (Aburizal Bakrie) jika mengÂhadiri Munas tersebut.
Mbak Titiek, sapaan akrab Siti Hediati Hariyadi selanjutnya mengatakan, Munas IX Golkar di Nusa Dua, Bali, Minggu (30/11) hingga Rabu (3/12) berlangsung demokratis dan sesuai aturan.
Munas tandingan nggak ada dasar hukumnya, nggak punya legitimasi,’’ ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:Menurut Presidium PenyelaÂmat Partai Golkar, pemilik hak suara dari DPD I dan DPD II yang hadir di Munas Bali mendapat ancaman, tanggapan Anda?Nggak ada yang diancam. Semua keputusan yang diambil dalam Munas, ditanyakan, dibaÂcaÂkan dan disetujui semua peÂserta. Semua berlangsung deÂmoÂÂkratis dan sesuai aturan. Munas di Bali dihadiri 100 persen peÂmeÂgang hak suara dan kepuÂtusan yang diambil disepaÂkati berÂsama.
Apa ada ancaman atau laraÂngan terhadap pemilik hak suara untuk menghadiri MuÂnas tandingan?Nggak ada ancaman. Sanksi bagi DPD I, DPD II atau pemilik hak suara yang menghadiri MuÂnas tadingan, disepakati dalam Munas. Munas di Bali memutusÂkan, jika ada peserta Munas atau pemilih hak suara yang mengÂhaÂdiri Munas ilegal akan diberi sankÂsi berupa pembekuan. ManÂdatnya akan diambil alih oleh struktur di atasnya.
Saat ditanya apakah keputusan itu disetujui, semuanya setuju. KaÂlau ada yang tidak setuju, ya protes dong. Itu bukan ancaman, itu keputusan Munas.
Munas di Bali sesuai prosedur, sesuai AD/ART partai, dan berÂjalan secara demokratis.
Hasil Munas di Bali, Anda didaulat sebagai wakil ketua umum, bagaimana masa deÂpan Golkar?Saya optimistis dengan keÂpeÂnguÂrusan baru. Strukturnya lebih ramping dan diisi orang-orang yang tepat. Makanya saya optiÂmistis Golkar menjadi lebih baik.
Tantangan Pemilu 2019 lebih berat karena pileg dan pilpres dilakukan bersamaan, bisaÂkah Golkar menghadapi tanÂtangan itu?Kami kan masih punya waktu. Kami akan berbenah, menyusun strategi mulai dari sekarang.
Melihat perolehan suara Golkar yang terus menurun, Langkah apa yang harus dilakukan?Selalu ada harapan. Kami optiÂmistis Golkar bisa kembali meÂnang. Optimistis ke depan lebih baik. Rakyat pasti menilai geraÂkan yang kita buat.
Dalam Munas Golkar di Bali, Anda kembali meperliÂhatkan keharmonisan hubuÂngan deÂngan Ketua Umum Partai GeÂrindra, Prabowo Sibianto, ini bagaimana?Ya, nggak masalah. Kami kan punya anak. Kami sama-sama membesarkan. Orang yang pisah kan nggak harus bermusuhan.
Bagaimana perkembangan hubungan Anda dengan PraÂbowo?Pak Prabowo baik-baik saja. ***
BERITA TERKAIT: