Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Semakin Terbukti, Dinasti Politik Rentan terhadap Korupsi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 05 Desember 2014, 05:59 WIB
Semakin Terbukti, Dinasti Politik Rentan terhadap Korupsi
Fuad Amin
rmol news logo Kasus di beberapa daerah membuktikan dinasti politik selalu bersamaan dengan maraknya skandal korupsi. Dinasti politik di Bangkalan yang dikuasai Fuad Amin dan kini dilanjutkan putranya Imam Buchori (Bupati Bangkalan) dinilai memiliki kesamaan dengan kasus dinasti politik di Banten dan Riau.

"Dua itu seperti pinang dibelah dua, kami melihat korupsi dilakukan secara massif di setiap daerah yang memiliki kecenderungan politik dinasti," ujar Juru Bicara Konfederasi Organisasi Daerah Nusantara (KODE NUSA) Usep Mujani, Jumat (5/10).

Menurutnya, seharusnya dinasti politik benar-benar diatur sedemikian rupa agar penetrasi kekuasaan baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif tidak melingkar dalam satu klan tertentu yang mengakibatkan tidak ada chek and blances dalam kekuasaan.

Diakuinya, Pasal 7 huruf q Perppu 1/2014 tentang syarat kepala daerah masih memungkinkan lahirnya dinasti politik meskipun sudah membatasi kekuasaan eksekutif. "Tapi sudah dianggap cukup membatasi dominasi politik di daerah," ungkapnya.

Selain itu, Kode Nusa juga mendesak Presiden Jokowi agar Polri lebih ditingkatkan perannya dalam memberantas korupsi. Karena berbeda dengan KPK, polri memiliki jaringan hingga di daerah-daerah.

"Polri memiliki kekuatan sumber daya yang cukup untuk memberantas korupsi di daerah, bukatikan pada masyarakat bahwa Polri siap perang dengan koruptor," tegas Usep

Ia juga mencatat ada tiga dinasti politik yang kekuasaannya berakhir karena berurusan dengan KPK. Pertama ada dinasti politik Banten yang dikuasai keluarga Ratu Atut Chosiyah, lalu dinasti politik Riau yang dikuasai Annas Maamun dan yang paling baru dinasti politik Bangkalan yang dikuasi Fuad Amin.

"Kami mahasiswa daerah dari Aceh sampai papua yang tergabung dalam kode nusa menyatakan perang dengan korupsi dan politik dinasti di daerah," pungkasnya.

Seperti diketahui, Fuad Amin mantan Bupati dan saat ini menjabat Ketua DPRD Bangkalan ditangkap di kediamannya Selasa (2/12) dini hari kemarin. KPK juga mengamankan tas berisi uang tunai lebih dari Rp 700 juta beserta sejumlah dokumen penting. Uang tunai tersebut diduga sebagai fee proyek penyaluran gas di Kabupaten Bangkalan. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA