WAWANCARA

Yunus Husein: Jika Diberikan Amanah Untuk Jadi Jaksa Agung Akan Saya Jalankan

Rabu, 05 November 2014, 10:30 WIB
Yunus Husein: Jika Diberikan Amanah Untuk Jadi Jaksa Agung Akan Saya Jalankan
Yunus Husein
rmol news logo Beberapa hari ini, berhembus kabar sejumlah nama calon Jaksa Agung. Dari beberapa nama yang muncul, salah satunya adalah bekas Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein.

Namun, saat dikonfirmasi soal namanya disebut-sebut menjadi calon Jaksa Agung, Yunus Hu­sein menanggapi dengan santai kabar tersebut.

Itu mungkin ada orang iseng mencantumkan nama sa­ya men­jadi calon Jaksa Agung. Se­bab, saya hanya mengetahui ka­bar ter­­sebut dari media massa. Saya ju­ga tidak tahu asal­nya. Tapi di­­syukuri saja,” kata Yunus Hu­sein kepada Rakyat Merde­ka di Jakarta, kemarin.

Menurut jebolan Fakultas Hu­kum Universitas Indonesia (UI) itu, menjadi pejabat negara me­ru­pakan sebuah amanah yang tu­gasnya berat sekali.

Jadi lihat saja nanti kebenar­an kabar yang beredar selama ini,” tuturnya.

Berikut kutipan selengkapnya;

Apa Anda menginginkan jabatan ini?
Jika memang diberikan ama­nah untuk menjadi Jaksa Agung, maka akan saya jalankan. Jika tidak, juga tidak apa-apa. Saya kan tidak pernah kesana kemari untuk meminta jabatan.

Anda siap?
Siap tidak siap jika memang ditugaskan oleh Presiden, maka harus siap.

Menurut Anda, orang yang seperti apa yang pantas men­jadi Jaksa Agung?
Tentunya harus orang yang kuat dan tidak takut meng­ha­da­pi siapapun yang tersan­dung per­­soa­lan hukum. Dengan latar be­lakang yang mumpuni dan sudah mempunyai penga­laman di b i­dang hukum. Track record yang bersih dan tidak bisa diin­tervensi oleh siapapun. Sebab, ma­sih banyak persoalan hukum yang dari dahulu belum terse­lesaikan.

Persoalan hukum apa saja yang belum selesai?
Salah satu persoalan yang kru­sial selain korupsi, yaitu kasus Hak Asasi Manusia (HAM), se­perti Gerakan 30 September 1965 (G30S), kerusuhan di Lam­pung, Ke­rusuhan Mei 1998, dan pem­bunuhan Munir. Kasus-kasus HAM itu sampai sekarang belum terungkap. Itu bisa menjadi pe­kerjaan rumah bagi siapapun nan­­ti yang menjabat Jaksa Agung.

Masalah apa sebenarnya yang menye­babkan banyak kasus belum diselesaikan?
Di antaranya  managemen pe­negakan hukum kurang baik dan transparan, pengawasan eks­ter­nal dan internal yang ku­rang ke­tat, dan  Komisi Kepo­lisian Na­sional (Kompolnas) dan Ko­misi Kejaksaan tidak jalan de­ngan semestinya.

Apa persiapan Anda setelah disebut-sebut sebagai calon Jaksa Agung?
Tidak ada persiapan khusus. Persoalan hukum bukanlah hal yang baru buat saya. Sebelum­nya saya pernah bertugas di Satuan Tugas (Satgas) Mafia Anti Hu­kum. Jadi sudah ada latar bela­kang yang sama.

Apa yang akan Anda benahi?
Bisa dimulai dengan lebih memperketat pengawasan inter­nal dan eksternal dari Kejaksa­an Agung (Kejagung). Hal itu men­jadi dasar penegakan hu­kum di Kejagung.

Di antara calon Jaksa Agung yang beredar, siapa menu­rut Anda yang pas menjadi Jaksa Agung?

Saya dukung Pak M Yusuf (Kepala PPATK). ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA