Kasus ini menarik. Selain baru kaÂli ini pengurus account Twitter anoÂnim legendaris ini bisa dibeÂkuk, polisi juga getol menyidik dugaan aliÂran dana dan keterliÂbatan orang lain.
Bicara orang lain, menurut kiÂcauan dunia maya dan bisik-biÂsik, sejumlah nama disebut telah membekingi Raden dan kaÂwan-kawan (dkk). Salah satu yang santer disebut adalah KomÂjen (Purn) Noegroho DjajoesÂman. Bekas Kapolda Metro Jaya ini dituding melindungi, meÂngongÂkosi hingga memberikan suplai data untuk operasional Trio MaÂcan 2000. Benarkah demikian?
Saat dihubungi, jenderal yang dekat dengan banyak kalangan ini tidak membantah kenal dengan Raden dkk. Namun hubungannya tidak senegatif yang orang tuduh.
Berikut penjelasan Noegroho kepada
Rakyat Merdeka di JaÂkarta, Selasa (4/11).
Betul Anda kenal dengan Raden Nuh dkk?Ya saya kenal, kalau tidak saÂlah sekitar pertengahan 2012. SaÂya dikenalkan oleh kawan dan keÂmudian mengajak Raden daÂtang ke rumah saya. Ya saya teÂrima saja.
Sebelumnya saya hanya mendengar nama Trio Macan hanya dari kawan-kawan dan meÂdia. Saya sendiri tidak meÂngerti teknis apa itu Twitter atau sejenisnya.
Dari pertemuan perdana itu apa berlanjut intens?Intens sih tidak. Tapi kadang-kadang Raden dkk datang ke ruÂmah, silaturahmi biasa dan tidak ada kaitan dengan proÂfeÂsiÂnya. Saya menemÂpatÂkan diri saya seÂbagai orangtua deÂngan membeÂriÂkan nasihat, maÂna yang baik dan mana yang tidak boleh diÂlakuÂkan.
Apa Anda masih suka didaÂtangi LSM, ormas dan sebaÂgainya?Sejak masih aktif sampai seÂkarang pensiun pun banyak akÂtivis, wartawan, ormas, organiÂsasi kepemudaan serta LSM daÂtang ke rumah. Dalam setiap pertemuan itu saya selalu menaÂsihati mereka untuk bekerÂja yang baik, jujur, jangan memÂbuat fitnah apalagi menyakiti orang lain.
Anda disebut aktif men-supÂlai data korupsi kepada Trio Macan 2000. Benar begitu?He-he-he, emang saya dituduh begitu ya. Mereka kan bukan anak kecil dan mereka pun pasti mempunyai hubungan dengan peÂjabat lain yang masih aktif. Ya mungkin saja informasi itu dari mereka-mereka ini.
Sekarang kan zamannya keÂterbukaan, mana ada rahasia lagi. Layaknya seperÂti media lainÂÂnya, mereka bisa membuat berita tenÂtu karena meÂreka memÂperoleh informasi terÂsebut dari narasumÂber serta keteraÂngan dari dalam.
Trio Macan 2000 sudah lama dituduh memeras atau mengÂharapkan keuntungan dari setiap twit menyoal kasus koÂrupsi dan sebagainya. TangÂgapan Anda?Saya tidak pernah tahu atau mendengar kalau Trio Macan meÂlakukan pemerasan terhadap orang lain. Saya pun tidak perÂnah ikut campur dalam manaÂjemen mereka. Namun, setiap saya keÂtemu dengan Trio Macan dan siaÂpapun, saya selalu meneÂkankan jangan fitnah dan jangan memeÂras. Kalaupun ada jasa profesi, ya itu urusan mereka dan saya tidak pernah tahu.
Akhirnya Raden dkk ditangÂkap karena laporan Abdul Satar dan Wahyu TrengÂgono. Komentar Anda?Saya tidak tahu teknis dan kroÂnologis penangkapannya bagaiÂmana. Hanya tahu kemuÂdian dari televisi dan koran. SaÂya rasa poÂlisi lebih tahu perÂmaÂÂsaÂlahannya.
Mungkinkah Raden dkk memeras pejabat Telkom itu?Waduh itu yang paling saya tiÂdak tahu. Wewenang ada di peÂnyidik. Silakan saja diusut sesuai aturan, fakta dan bukti yang ada.
Menurut Anda ini benar duÂgaan pemerasan atau apa?Sekali lagi, saya tidak kenal siaÂpa itu Satar atau Trenggono. TaÂpi seingat saya, saudara Raden ini pernah cerita bahwa dia seÂperti bersaudara dengan Satar dan Trenggono. Bahkan, operaÂsioÂnal kantor medianya, mereka berÂdua yang membiayai.
Nah, sepanjang pengalaman saya di Kepolisian, delik pemeÂrasan ini harus didahului dengan ancaman kekerasan atas suatu peristiwa atau masalah.
Sekarang ini yang menjadi masalah dan perisÂtiwaÂnya apa sampai terjadi pemeraÂsan? KaÂlau seseorang itu benar tenÂtu tiÂdak perlu orang itu memÂbeÂrikan apa-apa.
Kemudian, kalau dia memang benar, laporÂkan saja ke polisi seÂwaktu perÂtama kali berita perÂtama yang diÂanggap fitnah itu muncul. ***
BERITA TERKAIT: