WAWANCARA

Sutiyoso: PKPI Tidak Kecewa, Sejak Awal Dukung Jokowi-JK Tanpa Syarat

Selasa, 28 Oktober 2014, 09:13 WIB
Sutiyoso: PKPI Tidak Kecewa, Sejak Awal Dukung Jokowi-JK Tanpa Syarat
Sutiyoso
rmol news logo Meski tidak mendapat jatah menteri di Kabinet Kerja Jokowi-JK, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso tidak berkecil hati. Bekas Gubernur DKI Jakarta itu tetap siap membantu pemerintah. Baginya, memberikan bantuan tidak harus selalu menjadi menteri.

“Kalau tenaga saya dibutuh­kan untuk membantu jalannya pe­merintahan dan sesuai ka­pa­sitas yang ada, maka menjadi sebuah kehormatan bagi saya,” kata Sutiyoso kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Kendati begitu, Sutiyoso tidak mempermasalahkan jika tenaga dan pemikirannya tidak dibu­tuhkan. Menurutnya, dia bakal kembali me­ngurus partai, karena sejak awal PKPI mendukung Jokowi-JK tanpa syarat.

Untuk diketahui, Presiden Jo­kowi melantik 34 menterinya un­tuk masa jabatan 2014-2019 di Istana Merdeka, kemarin.

Menteri yang berlatar belakang parpol sebanyak 14 orang, yakni 4 orang dari PDIP, 4 orang dari PKB, 3 orang dari Nas­Dem, 2 orang dari Hanura dan satu orang dari PPP. Selebihnya diisi kala­ngan profesional.

Berikut kutipan selengkapnya:

Presiden Jokowi tidak mem­berikan jatah menteri kepada Anda maupun anggota PKPI. Komentarnya?
Memang sudah dari awal ke­bijakan beliau tidak mema­sang ketua umum partai di ka­binet. Kami sudah siap dengan ber­ba­gai macam konsekuensi yang harus ditanggung. Lagi pula ti­dak hanya saya, ada Surya Pa­loh, Wiranto dan Muhaimin Is­kandar. Mereka juga tidak men­jadi menteri di kabinet.

Apa tidak kecewa?
Tidak lah. Karena kami sejak awal tidak ada kesepakatan atau perjanjian atau politik antara par­tai pendukung Jokowi. Ti­dak ada pembagian porsi si A akan diberi­kan posisi ini dan si B da­pat itu. Semuanya memang mur­ni ingin memajukan bangsa dan negara di masa depan.

Apa benar para ketua umum parpol itu bakal dijadikan Wantimpres?

Ya bisa saja. Semua kemung­kinan bisa terjadi. Karena su­dah tidak mungkin menjadi men­teri. Kabinetnya sudah dibentuk dan langsung bisa menjalankan tugas.

Apa sudah ada pembicaraan?

Belum ada pembicaraan ke arah sana. Karena saat ini lagi sama-sama sibuk untuk menja­lankan awal kabinet. Jadi sulit sekali mengatur jadwal ketemu dan membicarakan hal-hal yang penting dan krusial. Mungkin nanti jika jadwal beliau sudah tidak terlalu padat.

Sebelum pengumuman kabi­net Anda berkunjung ke rumah Megawati Soekar­no­putri. Apa sih yang di­bica­rakan?
Ya, lebih membicarakan ke hal yang sifatnya untuk kepen­tingan bangsa dan negara. Tidak dalam pembicaraan pribadi. Ke­betulan saya cukup dekat de­ngan beliau (Me­gawati). Saya diundang ke rumah beliau dan saya hadir untuk memenuhi undangan tersebut.

Kami juga membicarakan langkah-langkah ke depan, un­tuk bisa mem-back up Pemerin­tahan Jokowi. Salah satunya dengan te­rus membicarakan du­kungan hing­ga ke tingkat kabu­paten dan kota.

Memang PKPI tidak punya wakil di DPR, tapi ada wakil di provinsi. Karena itu, di tingkat dua koalisinya sama, tetap bersa­ma Koalisi Indonesia Hebat (KIH). ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA