â€KPK dan PPATK dilibatkan itu kan hanya melihat calon menÂteri agar tidak terlibat kasus koÂrupsi, sehingga yang dipilih nanti orang bersih dan profesional,’’ kata Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan, Sidarto DaÂnuÂsubroto, kepada
Rakyat MerÂdeka, di Jakarta, kemarin.
Seperti diketahui, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengkritik Presiden Jokowi yang meÂlibatkan Komisi PemÂbeÂranÂtasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam meÂnyeleksi menteri.
“Nama yang ada tak perlu diÂkirim-kirim ke KPK karena akan mempengaruhi urusan ketaÂtaÂneÂgaÂraan,†ujar Fadli Zon, di GeÂdung DPR/MPR, Jakarta, Senin (20/10).
Sidarto Danusubroto selanÂjutÂnya mengatakan, wajar saja PreÂsiden Jokowi menanyakan keÂpaÂda KPK dan PPATK mengeÂnai calon menteri itu.
â€Jika’itu tidak dilakukan, akan ada beban besar bagi Jokowi nanÂtinya. Sebab, kalau sudah menÂjadi menteri, ternyata orang itu berÂmasalah, itu nanti jadi beÂban keÂpada Jokowi,†papar bekas KeÂtua MPR itu.
Berikut kutipan selengkapnya;Apa itu saja alasannya, seÂhingÂga perlu melibatkan KPK dan PPATK dalam menyeleksi calon menteri?Ekspektasi rakyat kepada PreÂsiden Jokowi sangat tinggi, seÂhingga harus memilih orang-orang yang bersih dan merakyat daÂlam kabinetnya. Jokowi harus mampu membangun kabinet yang bersih. Tidak terlibat koÂrupÂsi. Kalau semua menteri berÂsih, bisa langsung tancap gas beÂkerja tanpa harus berurusan deÂngan KPK nantinya.
Anda menilai ini positif?Ya. Saya nilai positif itu. SeÂbab, Jokowi menyerahkan nama-naÂma calon menteri itu kepada KPK dan PPATK. Itu satu langÂkah yang postif dari Jokowi. Itu meÂnunjukkan bahwa beliau ingin kaÂbinet yang dibangun ini dari orang-orang profesional dan berÂsih. Menurut saya itu satu itikad yang baik.
Apa saran Anda untuk JoÂkowi dalam menentukan kaÂbinetÂnya?Saran saya sebaiknya memang JoÂkowi mengikuti apa yang direÂkoÂmendasikan KPK terkait deÂngan calon menterinya. Sebab, JoÂkowi sudah meminta KPK dan PPATK menelusuri jejak rekam para pembantunya. Bila dalam rekomendasi KPK dan PPATK itu ada nama-nama yang bermaÂsaÂlah, sebaiknya itu tak dimaÂsukÂkan dalam kabinet.
Apa Anda optimistis pemeÂrinÂtahan Jokowi berhasil ke deÂpan?Ya. Saya melihat pemerintahan Jokowi-JK dengan cara pandang opÂtimistis bukan saja karena meÂreka memberikan harapan baru. SeÂbab, tahu bagaimana keÂkuaÂsaÂÂan itu diperlakukan.
Apa harapan Anda?Karena cara pandang yang saya gunakan adalah apresiatif-opÂtiÂmistik terhadap pemerintahan JoÂkoÂwi-JK ke depan, tentu saja saya berharap tidak ada lagi dikotomi antara kekuasaan dan rakyat beÂrupa abdi kekuasaan atau pelayan rakyat. Karena tujuan kekuasaan neÂgara adalah ditujukan sepeÂnuhÂnya unuk kepentingan setiap warÂgaÂnya.
Bagaimana prospek pemeÂrinÂtahan Jokowi-JK ke depan deÂngan parlemen dikuasai KMP?Politik itu dinamis ya. Petanya hari ini begitu, tapi ke depan saya opÂtimistis bahwa peta itu bisa berÂubah dalam dua bulan ke depan.
Apa ada menteri dari PPP?Semua serba mungkin ya. Itu mungÂkin saja. Tapi kita tunggu saja.
Nama-nama calon menteri suÂdah beredar, apakah nama daÂri PDI Perjuangan itu sudah akurat?Saya kira nama-nama yang suÂdah beredar itu benar. Tapi kita tunggu saja pengumumannya.
O ya, bagaiman tanggapan Anda mengenai pesta rakyat menyambut Jokowi-JK?Kita saksikan ketika Jokowi-JK usai proses pelantikannya di MPR lalu bergerak menuju Istana Merdeka hadir di tengah-tengah lautan massa yang bersuka-cita. Fakta itu merepresentasikan bahÂwa kekuasaan yang diemban tiÂdak memiliki jarak dengan rakyat.
Apa itu terlihat di pidatoÂnya?Ya. Pidatonya di MPR dan IstaÂÂna mengindikasikan hal yang saÂma. Ada spontanitas dan cenÂdeÂrung menghindari formalitas yang kaku. ***
BERITA TERKAIT: