Terlihat dua mobil dinas berÂwarna hitam diparkir di halaman ruÂmah dinas itu. Satu sedan ToÂyota Royal Saloon, kendaraan diÂnas yang disediakan Sekretariat NÂegara (Setneg) untuk menteri. Satu lagi jenis Sport Utility VeÂhicle. SeÂdan diparkir mengÂhaÂlaÂngi pintu maÂsuk rumah. SÂemenÂtara SUV di haÂlaman menghadap gerbang.
Di samping gerbang terdapat pos jaga. Tampak dua penjaga seÂdang berjaga di pos tersebut. Satu orang berpakaian serba hiÂtam beÂrada di dalam pos sambil mÂeÂnonÂton televisi. Sementara satu orang lagi berpakaian serba cokelat tua, sedang berjaga di luar pos. SamÂbil memegang handy talkie, dia meÂngawasi sekeliling rumah.
Di belakang pos tersebut terÂdaÂpat lima sepeda motor. Dua berjenis matic, dua model bebek, dan satu lagi Honda Tiger keÂluaÂran lama. Semua motor tersebut adalah milik penjaga rumah, dan karyawan KeÂmenterian Luar NeÂgeri (Kemenlu) yang ikut dengan Marty ke Bali.
“Ada yang ikut Bapak ke Bali Democracy Forum (BDF). BeÂrangkatnya bareng bapak, jadi motornya ditinggal di sini,†ujar Ahmad Yani, petugas keamanan yang berpakaian cokelat ketika diÂtemui akhir pekan lalu.
Seorang wanita berusia sekitar 30 tahun, sibuk hilir-mudik meÂleÂwati depan pos pengamanan. Dia bolak-balik antara rumah deÂnÂgan mobil yang diparkir dekat deÂpan gerbang yang terbuka. Nama wanita itu adalah Sinta. Ia meÂngaku staf rumah tangga ruÂmah dinas Menlu.
Dari pos jaga tidak terlihat adanÂya aktivitas di dalam rumah. Pintu rumah berwarna coklat tua itu hanya sesekali terbuka, ketika Sinta keluar-masuk. Pada garasi yang terletak di sebelah kiri ruÂmah, juga tidak tampak adanya kendaraan lain. Pintu pagar kedua yang berada di depan garasi pun tertutup rapat. Lubang kuncinya dislot, dan digembok dari dalam.
Menurut Yani, tidak ada acara khusus di rumah tersebut hari itu. Kendaraan dinas tersebut hanya keÂbetulan sedang tidak diperÂguÂnaÂkan. “Kan Bapak ke Bali berÂsama pemilik motor yang ada di sini. Kalau tidak sih, kenÂdaÂraÂanÂnya juga nggak akan ada di ruÂmah,†tuturnya.
Dia tidak tahu aktivitas MenÂteri di rumah dinas ini menjelang berakhirnya masa jabatan angÂgota Kabinet Indonesia BerÂsatu II. “Saya juga tidak tahu sudah muÂlai siap-siap pindahan atau tiÂdak. Saya hanya fokus menjaga keÂamanan,†aku Yani.
Dia pun mengaku tidak tahu, sampai kapan Martu menempati rumah dinas ini. SeÂpengeÂtaÂhuanÂnya, aktivitas Marty sebagai MenÂlu masih cukup padat dalam beberapa hari belakangan karena mempersiapkan Bali Democracy Forum VII. “Itu setahu saya ya. Untuk leÂbih jelasnya silahkan taÂnya pihak Kemenlu,“ tandasnya.
Umur Kabinet Indonesia BerÂsatu II tinggal hitungan hari. TangÂgal 20 Oktober nanti Jokowi akan dilantik menggantikan SBY. Anggota KIB II pun mengakhiri masa jabatannya.
Presiden Susilo Bambang YuÂdhoyono (SBY) sudah meminta agar semua menteri Kabinet InÂdoÂnesia Bersatu II untuk segera meninggalkan rumah dinas, dan menyerahkan mobil dinas yang mereka dapat saat menjabat. Dia meminta agar mereka meÂlaÂkuÂkannnya sebelum tanggal 20 OkÂtober 2014. SBY pun telah berÂberes dari Istana Kepresidenan.
“Ini berlaku untuk pejabat peÂmerintahan, para menteri, terÂmaÂsuk saya dan wapres agar semua fasilitas yang digunakan dikeÂmÂbalikan pada saat yang tepat deÂngan administrasi yang baik,†teÂgas SBY usai rapat terbatas di KanÂtor Presiden, Jakarta, beÂbeÂraÂpa waktu lalu.
SBY mengatakan, dia meÂngiÂnginkan agar serah terima ruÂmah dinas bisa langsung dilÂaÂkuÂkan, beÂgitu kabinet Jokowi-JK diÂumumÂkan. Misalnya Pak Jokowi umumÂkan kabinet 20 Oktober, maka tangÂgal 21 serah terima. Serahkan pada pejabat baru,†tandasnya.
Apakah Marty sudah bersiap meninggalkan rumah dinas MenÂlu? Menurut Sinta, pihak keÂluarga Marty sudah mulai mengemasi barang-barang pribadi di rumah tersebut. Sebagian besar sudah dimasukkan ke dalam kotak, dan siap diangkut.
“Sekitar 80 persen barang sudah di-packing. Cuma karena Bapak masih ada kegiatan, jadi belum ada yang dipindahkan,†jeÂlas dia.
Dia menyatakan, kemungkinan pindahan akan dilakukan setelah acara Bali Democracy Forum. Marty di Bali untuk mendÂamÂpiÂngi SBY menghadiri forum resmi internasional untuk terakhir kali.
Sinta mengatakan barang-baÂrang pribadi milik Marty sudah siap diangkut. Pihaknya maaih meÂmiliki waktu sampai 20 OktoÂber untuk mengosongkan rumah diÂnas. “Setneg memberikan keÂlongÂgaran hingga batas waktu itu. Sebab beberapa Menteri memang maÂsih sibuk,†tandasnya.
Zulkifli Hanya Datang Untuk Bertemu TemanTinggalkan Rumah Dinas Sejak 2012Dua tahun sebelum mundur dari Menteri Kehutanan, Zulkifli HaÂsan telah pindah dari rumah diÂnas. Politisi Partai Amanat NaÂsional (PAN) itu memilih tinggal di rumah dinas di Cipinang Indah, Jakarta Timur.
Ketika ditunjuk menjadi MenÂteri Kehutanan pada 2009 lalu, Zulkifli mendapat berhak atas faÂsilitas rumah dinas di Jalan DenÂpasar Raya C3 Kavling Nomor 15, Kuningan, Jakarta Selatan. Ia hanya menempati rumah dinas ini hingga 2012.
Syamsudin, penjaga rumah dinas ini mengatakan, sejak saat itu, rumah dinas Menteri KeÂhuÂtanan hanya dipakai untuk tempat pertemuan. “Pak Zulkifli hanya seÂsekali datang, misalnya ada perÂtemuan dengan teman-teÂmannya. Ketemunya di sini,†ujar Syamsudin.
Syamsudin mengatakan, sudah tidak ada barang-barang milik Zulkifli yang tertinggal di rumah terÂsebut. Pekan lalu sempat ada beÂÂberapa barang Zulkifli yang terÂÂtinggal di rumah dinas di anÂtaranya lukisan, sepatu, sandal, dan pakaian. “Sekarang sudah tiÂdak ada,†imbuhnya.
Zulkifli Hasan terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2014. Dia berasal dari Daerah PemiÂliÂhan Lampung I Partai Amanat NÂaÂsioÂnal. Menteri yang terpilih jadi angÂgota DPR diberi waktu unÂtÂuk munÂdur hingga 25 SepÂtemÂber 2014.
Zulkifli termasuk rombongan menteri asal parpol yang mundur dari Kabinet Indonesia Bersatu II. Selain Zulkifli, Syarief Hasan, EE Mangindaan, Muhaimin IsÂkandar, Helmy Faishal Zainy juga mundur karena terpilih jadi angÂgota DPR.
Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama saat ini juga terÂpilih jadi anggota DPR. Namun dia memutuskan tetap di kabinet. Jabatan anggota DPR dilepasnya. Lukman hanya menjabat Menteri Agama selama empat bulan. PoÂlitisi PPP itu menggantikan SurÂyadharma Ali yang mundur kaÂrena menjadi tersangka kasus koÂrupsi penyelenggaraan haji.
Balik ke Zulkifli. Besan Amien Rais itu terpilih menjadi Ketua MPR. Sebagai pimpinan lembaga negara ia pun kembali berhak menÂdapat rumah dinas. Belum diÂtentukan apakah Zulkifli akan meÂnempati rumah dinas pejabat neÂgara di Widya Chandra atau JaÂlan Denpasar.
Rumah Dinas Yang Sudah Dikosongkan Dijaga Tiga OrangBeberapa menteri KIB II teÂlah lebih dulu mÂeÂngoÂsongÂkan ruÂmah dinas. Di ujung masa jaÂbatannya mereka memutuskan mundur karena terpilih menÂjadi anggota DPR periode 2014--2019.
Menteri asal parpol yang terÂpiÂlih jadi anggota DPR diberi wakÂtu paling lambat mundur 25 SepÂtember 2014. Sebelum batas wakÂtu itu, beberapa menteri suÂdah mengosongkan rumah dinas.
Seperti apa kondisi rumah dinas menteri yang sudah diÂkoÂsongkan?
Rumah yang terletak di Jalan Widya Chandra IV nomor 27, JaÂkarta Selatan tampak sepi. TiÂdak terdengar suara-suara di daÂlam bangunan seluas 400 meter persegi tersebut. Meski sepi, paÂgar rumah yang berdiri di atas taÂnah seluas 1000 meter persegi itu dibiarkan terbuka lebar.
Cuma tiga petugas keamanan yang terlihat ada di rumah dinas bekas Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) TiÂfaÂtul Sembiring itu. Dua orang tamÂpak berjaga sambil nonton TV di dalam pos keamanan, yang terletak tepat di depan pagar.
Sementara satu orang lagi tampak mondar-mandir di deÂpan bangunan. Pria berpakaian seba hitam itu sesekali berbicara lewat handy talkie yang diÂgengÂgamnya. Tidak jelas apa yang sedang dibicarakan.
Rumah dinas itu terbagi menÂjadi dua tingkat. Pada halaman depan sebelah kanan, terdapat seÂbuah taman, sementara seÂbeÂlah kirinya terdapat pos satpam. Sebuah Innova hitam tampak nangkring di garasi rumah itu.
Salah satu petugas keamanan, Heri mengatakan, rumah terÂseÂbut memang sudah diÂkoÂsongÂkan sejak akhir pekan lalu. Semua barang sudah dipindahkan seÂcara bertahap, selama empat hari. Dimulai pada hari Kamis, 25 September 2014, dan selesai pada hari Minggu, 28 SeÂpÂtemÂber 2014.
“Pindahannya dimulai tangÂgal 25 September sore, sampai Minggu malam. Barang-barang diÂangkut bolak-balik pakai moÂbil Innova milik pak Tifatul. Yang tersisa cuma perabotan yang disediakan Sekretaris NeÂgara (Setneg), seperti kulkas, sofa, dan tempat tidur. KeÂmuÂdian juga mobil dinas yang nanti akan diambil Setneg,†ujarnya.
Dia menuturkan, proses pinÂdaÂhannya sengaja dilakukan seÂcara diam-diam. Barang-baÂrangÂnya hanya ditaruh di teras rumah, sebelum dimasukkan ke mobil. Kendaraan yang diguÂnakan pun hanya sebuah Innova, yang biasa yang digunakan istri Tifatul berpergian.
“Sebab Pak Tifatul tidak mau mendapat perhatian dari maÂsyarakat sekitar. Makanya seÂngaja cuma pakai satu Innova, bukan truk. Biar disangka orang ibu ada banyak keperluan, seÂhingga harus bolak-balik. PaÂdaÂhal yang diangkut cuma barang. Akibatnya ya pindahan jadi lama, dan harus bertahap,†paparnya.
Dia menyatakan, barang-barang yang dipindahkan cukup banyak.Barang-barang tersebut dimasukkan ke dalam dua puluh kardus besar. “Isinya barang-baÂrang pribadi, seperti komÂputer, laptop, dan pakaian. Cuma anaknya pak Tifatul yang ada di sini kan tiga orang, makanya baÂrangnya banyak,†kata dia.
Dia mengatakan, ketika pinÂdahan pada Kamis dan Jumat, barang yang dipindahkan hanya sedikit. Mobil Inova yang diguÂnaÂkan cuma bolak-balik 3-4 kali. Pindahan dilakukan sejak pukul empat sore, hingga pukul sembilan malam.
“Pas pinÂdahan hari Sabtu baru banyak. Pindahan dari sekitar jam sepuluh pagi, sampai jam 12 malam. Entah berapa kali mobil bolak-balik,†kata dia. ***