MEMILIH PIMPINAN MPR

PDIP: PPP Melengkapi Sejarah Penting Bersatunya Nasionalis dan Nahdliyin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Rabu, 08 Oktober 2014, 01:24 WIB
PDIP: PPP Melengkapi Sejarah Penting Bersatunya Nasionalis dan Nahdliyin
rieke diah pitaloka/net
rmol news logo . Ada makna tersendiri di balik keputusan PPP berlabuh ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dalam pemilihan pimpinan MPR RI periode 2014-2019.

Politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka menyebut bergabungnya PPP menjadi sejarah bersatunya kaum nasionalis dan nahdliyin dalam menegakkan empat pilar kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

"Malam ini sejarah penting telah ditorehkan MPR. Dengan merapatnya Fraksi PPP ke Fraksi PDIP, Hanura, Nasdem dan PKB melengkapi bersatunya Nasionalis dan Nahdliyin," kata Rieke di Gedung MPR RI Jakarta, Rabu (8/10) dini hari.

Seperti disiarkan JPNN, Rieke mengatakan sejarah ini menjadi simbol perlawanan terhadap mereka yang menentang, bersekongkol, maupun berkedok ajaran tertentu menyemai benih radikalisme yang anti terhadap keberagaman.

Dia menekankan jika empat pilar tidak boleh dijadikan sekedar jargon atau retorika di ruang-ruang sidang lembaga negara. Bukan menjadi tirai muslihat untuk membiarkan benih kekerasan atas nama ajaran tertentu dihalalkan.

"Empat pilar bukan ajang adu pidato. Empat pilar harus jadi energi pemersatu dan bukan jadi alat balas dendam politik. Empat pilar hanya boleh jadi alat untuk wujudkan kesejahteraan berkeadilan sosial yang menjadi cita-cita dan tujuan dari Pancasila," tandasnya.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA