’’Presiden SBY bisa mencaÂbut pemberian tanda kehormatan itu,’’ kata Juru Bicara Presiden, JuÂlian Aldrin Pasha, kepada
RakÂyat Merdeka di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/9).
Seperti diketahui, Jero Wacik mendapat Bintang Mahaputera Adipradana pada perayaan HUT Kemerdekaan Republik IndoneÂsia Ke-68. Penghargaan tersebut diberikan di Istana Negara pada 13 Agustus 2013.
Bintang Mahaputra AdipraÂdana merupakan Tanda KehorÂmaÂtan tingkat II, setelah Bintang ReÂpublik Indonesia.
Tanda keÂhorÂmatan ini diseÂmatkan kepada tokoh yang diÂangÂgap memiliki jasa besar di suatu bidang atau peÂristiwa yang berÂmanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kebesaran InÂdonesia.
Rabu (3/9) lalu, KPK meneÂtapÂkan Jero Wacik sebagai terÂsangÂka karena diduga menerima dana sebesar Rp 9,9 miliar melalui pemerasan sejumlah kegiatan di Kementerian ESDM.
Julian Aldrin Pasha seÂlanÂjutnya mengatakan, tanda gelar atau tanda jasa yang pernah diÂanugeÂrahkan presiden kepada seseÂorang bisa dicabut. UnÂdang-unÂdang memberi ruang untuk itu.
Berikut kutipan selengkapnya:Bagaimana proses pencaÂbutan itu?Pencabutan gelar kehormatan dilakukan melalui usulan maÂsyarakat. Usulan itu dibahas oleh Dewan Gelar dan Tanda Jasa Kehormatan yang diketuai Pak Djoko Suyanto. Setelah proses pemÂbahasan selesai, presiden bisa mencabutnya.
Presiden tidak bisa berÂinisiatif mencabut tanda jasa itu?Tidak bisa. Tidak ada inisiatif langsung (dari presiden). Harus melalui proses pengaduan dan pembahasan.
Soal pengunduran diri Jero Wacik, bagaimana sikap Presiden?Pak Jero Wacik telah mengiÂrimÂÂkan surat pengunduran diri kepada Presiden. Pak Wacik munÂdur per 5 September 2014, PreÂsiden SBY sudah menerima surat pengunduran diri itu.
Siapa yang ditunjuk PresiÂden SBY untuk menggantikan posisi Jero Wacik?Pak Presiden akan menunjuk seÂseorang untuk menjabat sebaÂgai menteri ad interem. Mungkin posisi itu akan dijabat oleh MenÂteri Koordinator Bidang PereÂkonomian.
Dalam rapat paripurna, Jumat (5/9), Jero Wacik tidak hadir, kenapa?Kalau sudah mengundurkan diri, berarti tidak datang lagi ke rapat kabinet. Saya kira itu masuk akal.
Kubu presiden terpilih meÂwacanakan penjualan pesaÂwat kepresidenan, apa tanggaÂpan Presiden SBY?Itu kan bukan ide kami. Silakan tanya kepada yang punya ide. Masak saya yang jawab. Saya kan tidak boleh mengambil posisi sebagai pengamat. Setelah saya selesai jadi jubir nanti saya komentari. ***
BERITA TERKAIT: