’’Semua jamaah tetap akan beÂrangkat sesuai jadwal yang diÂtentukan,’’ kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, keÂpada
Rakyat Merdeka, di Jakarta, Selasa (2/9).
Kekhawatiran virus ebola, lanÂjut Wakil Ketua PPP itu, tidak memÂbuat jamaah membatalkan niatnya ke tanah suci. Sebab, mereÂka menunggu cukup lama.
“Kemunculan virus ebola tidak membawa kendala bagi kebeÂrangÂkatan haji. Insya Allah tidak ada masalah,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya;
Kenapa Anda yakin virus eboÂla tidak mengganggu kebeÂrangkatan jamaah haji?Pemerintah Arab Saudi telah meÂlarang empat negara, yaitu LiÂberia, Nigeria, Guinea dan Siera Lione untuk mengirim jamaah haÂjinya. Sebab, khawatir berÂpotensi menularkan virus Ebola. Itu sebuah ketegasan yang patut diberikan apresiasi.
Bagaimana strategi KemeÂnag mencegah virus ebola meÂnimpa jamaah haji IndoÂnesia?Pemerintah bekerja sama deÂngan petugas medis di Arab Saudi untuk menangani jemaah yang tertular virus ebola. PeÂmeÂrintah Arab Saudi akan menyeÂdiakan sarana isolasi serta melaÂkukan diagnosis penyakit dan pengoÂbatan.
Pemerintah juga telah memÂpersiapkan beberapa hal untuk pencegahan. Di antaranya, melaÂtih petugas kesehatan mengenai penyebaran dan penanganan eboÂla. Kemudian memberikan peÂnyuluhan terhadap jamaah haji ihÂwal bahaya virus memaÂtikan ini.
Kami juga mengimbau kepada seluruh jamaah haji untuk tetap menjaga kesehatan dan terus mencari informasi selama di tanah suci.
Apa ada pemeriksaan keseÂhaÂtan terhadap jamaah yang akan pulang ke Indonesia?Ada. Di sana terdapat balai pengobatan selama 24 jam siaga memberikan bantuan kepada setiap jamaah yang terganggu kesehatannya.
Jika jamaah sehat, maka bisa puÂlang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Jika ada yang sakit atau kurang sehat. Maka kepulangannya akan ditunÂda dan diberikan penanganan hingga kondisinya memungkinÂkan untuk dipulangkan.
Apa saja terobosan yang Anda buat dalam penyelengÂgaraan haji tahun ini?Tidak banyak. Saya hanya meÂlakukan beberapa penyemÂpurÂnaan saja. Antara lain buku maÂnasik haji. Selama ini buku terÂsebut selalu dibawa oleh seluruh jamaah haji, dan dikalungkan di leher mereka.
Saat ini, buku manasik sudah bisa digunakan melalui telepon genggam dengan sistem android. Ditambah dengan peta di MekÂkah, Madinah dan Arrafah.
Itu sangat memudahkan jaÂmaah untuk memperoleh inforÂmasi.
Bagaimana dengan kateÂring?Untuk persoalan katering juga terus kami sempurnakan. Saat ini kami sangat selektif dalam menÂjalin kerja sama dengan peruÂsahaan katering di sana.
Selain itu, kami melakukan konÂtrol terhadap kualitas makaÂnan. Seperti gizinya ditingkatkan, aneÂka keragaman menu yang diÂsaÂjikan dan ketepatan waktu pemberian makanan. Tidak akan ada lagi makanan siang disajikan sore hari. Sebab, diberikan tanda yang berbeda di setiap waktu maÂkan. ***
BERITA TERKAIT: