WAWANCARA

Lukman Hakim Saifuddin: Virus Ebola Tak Membuat Jamaah Batalkan Niatnya Ke Tanah Suci

Kamis, 04 September 2014, 10:01 WIB
Lukman Hakim Saifuddin: Virus Ebola Tak Membuat Jamaah Batalkan Niatnya Ke Tanah Suci
Lukman Hakim Saifuddin
rmol news logo Tidak ada calon jamaah haji Indonesia membatalkan keberangkatan ke Arab Saudi karena mewabahnya virus ebola.

’’Semua jamaah tetap akan be­rangkat sesuai jadwal yang di­tentukan,’’ kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, ke­pada Rakyat Merdeka, di Jakarta, Selasa (2/9).

Kekhawatiran virus ebola, lan­jut Wakil Ketua PPP itu, tidak mem­buat jamaah membatalkan niatnya ke tanah suci. Sebab, mere­ka menunggu cukup lama.

“Kemunculan virus ebola tidak membawa kendala bagi kebe­rang­katan haji. Insya Allah tidak ada masalah,” paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya;

Kenapa Anda yakin virus ebo­la tidak mengganggu kebe­rangkatan jamaah haji?

Pemerintah Arab Saudi telah me­larang empat negara, yaitu Li­beria, Nigeria, Guinea dan Siera Lione untuk mengirim jamaah ha­jinya. Sebab, khawatir ber­potensi menularkan virus Ebola. Itu sebuah ketegasan yang patut diberikan apresiasi.

Bagaimana strategi Keme­nag mencegah virus ebola me­nimpa jamaah haji Indo­nesia?
Pemerintah bekerja sama de­ngan petugas medis di Arab Saudi untuk menangani jemaah yang tertular virus ebola. Pe­me­rintah Arab Saudi akan menye­diakan sarana isolasi serta mela­kukan diagnosis penyakit dan pengo­batan.

Pemerintah juga telah mem­persiapkan beberapa hal untuk pencegahan. Di antaranya, mela­tih petugas kesehatan mengenai penyebaran dan penanganan ebo­la. Kemudian memberikan pe­nyuluhan terhadap jamaah haji ih­wal bahaya virus mema­tikan ini.

Kami juga mengimbau kepada seluruh jamaah haji untuk tetap menjaga kesehatan dan terus mencari informasi selama di tanah suci.

Apa ada pemeriksaan kese­ha­tan terhadap jamaah yang akan pulang ke Indonesia?
Ada. Di sana terdapat balai pengobatan selama 24 jam siaga memberikan bantuan kepada setiap jamaah yang terganggu kesehatannya.

Jika jamaah sehat, maka bisa pu­lang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Jika ada yang sakit atau kurang sehat. Maka kepulangannya akan ditun­da dan diberikan penanganan hingga kondisinya memungkin­kan untuk dipulangkan.

Apa saja terobosan yang Anda buat dalam penyeleng­garaan haji tahun ini?

Tidak banyak. Saya hanya me­lakukan beberapa penyem­pur­naan saja. Antara lain buku ma­nasik haji. Selama ini buku ter­sebut selalu dibawa oleh seluruh jamaah haji, dan dikalungkan di leher mereka.

Saat ini, buku manasik sudah bisa digunakan melalui telepon genggam dengan sistem android. Ditambah dengan peta di Mek­kah, Madinah dan Arrafah.

Itu sangat memudahkan ja­maah untuk memperoleh infor­masi.

Bagaimana dengan kate­ring?
Untuk persoalan katering juga terus kami sempurnakan. Saat ini kami sangat selektif dalam men­jalin kerja sama dengan peru­sahaan katering di sana.

Selain itu, kami melakukan kon­trol terhadap kualitas maka­nan. Seperti gizinya ditingkatkan, ane­ka keragaman menu yang di­sa­jikan dan ketepatan waktu pemberian makanan. Tidak akan ada lagi makanan siang disajikan sore hari. Sebab, diberikan tanda yang berbeda di setiap waktu ma­kan. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA