“Amerika Serikat menganggap Indonesia sebagai negara demokrasi yang bisa dijadikan contoh bagi negara lain. Kita dinilainya sebagai negara yang hebat,†kata Sidarto Danusubroto kepada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui, Ketua MPR Sidarto Danusubroto menerima rombongan Senator AS, Senin (11/8) di Gedung MPR/DPR.
McCain didampingi Senator Sheldon Whitehouse, Duta Besar AS Untuk Indonesia Robert O Blake, pejabat Kedubes AS di Jakarta Craig Hall, National Security Advisor McCain, Christian Brose, Legislative Assistant McCain, Elizabeth O’Bagy, dan National Security Advisor Whitehouse, Lacy Dwyer.
Sidarto Danusubroto selanjutnya mengatakan, pertemuannya dengan Senator AS itu selain membicarakan pilpres, dibahas juga mengenai The Islamic State in Iraq dan Syria (ISIS) dan kerja sama di bidang pertahanan.
“Pertemuan itu tidak membicarakan Jokowi dan pemerintahan mendatang,’’ ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya;Kenapa John McCain memuji pilpres di Indonesia?Karena pilpres sukses. Beliau salut dengan partisipasi publik yang luar biasa. Seperti pembentukan situs kawal suara.com. Di sana (Amerika Serikat-red) menjadi bahan pembicaraan.
Kalau di bidang pertahanan, apa yang dibicarakan?Akan mengadakan latihan militer bersama dengan pihak AS. Hal ini merupakan kelanjutan latihan-latihan yang pernah berjalan sebelumnya. Tidak hanya dengan AS, tapi dengan negara yang lain juga kami lakukan, seperti Australia.
Apa AS khawatir dengan ISIS?Mereka menyatakan ISIS dan gerakan semacamnya harus diwaspadai. Namun, kami yakinkan mereka tidak usah khawatir. Sebab, pemerintah Indonesia sudah menangani gerakan kelompok ISIS.
Bahkan beberapa pimpinannya sudah ditangkap. Selain itu, pemerintah menganggap ISIS merupakan organisasi ilegal.
Apa yang akan dilakukan AS dengan pemerintahan mendatang ikut dibahas?Kami bersepakat untuk terus meningkatkan hubungan baik antar kedua negara yang sudah terjalin selama ini. Namun belum ada pembicaraan yang lebih detail. Hanya pertemuan biasa saja.
Apa kedatangan John McCain sebagai upaya pendekatan kepada Jokowi?Saya tidak bisa jawab pertanyaan ini.
Oh ya, siapa yang meminta diadakan pertemuan itu?Awalnya ada surat dari Kedutaan Besar Amerika Serikat. Surat tersebut menyatakan bahwa John McCain ingin bertemu dengan pimpinan MPR. Permintaan tersebut kami penuhi. ***
BERITA TERKAIT: