WAWANCARA

Hikmahanto Juwana: Teman Ada Di Timses Kedua Capres, Tapi Saya Tak Menerima Bisikan Tuh

Sabtu, 21 Juni 2014, 10:24 WIB
Hikmahanto Juwana: Teman Ada Di Timses Kedua Capres, Tapi Saya Tak Menerima Bisikan Tuh
Hikmahanto Juwana
rmol news logo Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana tidak menyangka dipilih menjadi moderator debat capres tahap ketiga yang akan dilaksanakan Minggu (22/6) malam di Jakarta.

“Ini surprise untuk saya. Seha­rusnya nama-nama lain lebih pantas untuk menjadi moderator. Mereka mempunyai kredibilitas sebagai akademisi. Ini meru­pa­kan sebuah kehormatan dan tan­tangan bagi saya untuk meman­du jalannya debat dengan baik,” kata Hikmahanto Juwana kepada Rakyat Merdeka.

Seperti diketahui, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sigit Pamungkas mengatakan, Hikmahanto Juwana terpilih jadi moderator debat capres tahap ke­ti­ga karena tim sukses kedua ca­pres mengajukan namanya.

Menurut Sigit, debat dengan tema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional itu sangat cocok dimoderatori Hikmahanto. Sebab, Hikmahanto menempuh pendidikan S2 di Keio University Jepang, dan doktoral di Univer­sity of Nottingham, Inggris.

Hikmahanto Juwana selanjut­nya mengatakan, siap memandu debat capres tahap ketiga terse­but. Sebab, sudah banyak belajar dari moderator debat capres tahap pertama dan kedua.

Berikut kutipan selengkapnya:

Bagaimana ceritanya Anda men­­jadi moderator debat capres?

Waktu itu saya ditelepon KPU. Saya diminta menjadi  kandidat moderator dalam debat capres. Lalu saya menyanggupi permin­taan tersebut. Tidak lama berse­lang. Saya ditelepon lagi bahwa tim sukses (timses) kedua capres menyetujui saya menjadi mode­ra­tor debat.

Anda pernah mengira akan menjadi moderator debat?

Ini sebuah surprise untuk sa­ya. Seharusnya nama-nama lain lebih pantas untuk menjadi mo­derator.

Mereka mempunyai kre­di­bilitas sebagai akademisi.  Awal­nya saya berpikir hanya meng­genapkan kandidat mo­de­ra­tor saja. Sebab, calon mo­de­ra­tor­nya banyak pe­rem­puan juga.

Saya pikir perem­puan yang akan terpilih setelah debat capres per­tama dan kedua moderatornya la­ki-laki. Ini meru­pakan sebuah ke­­hormatan tersen­diri sekaligus tan­tangan bagi saya untuk me­mandu jalannya debat dengan baik. 

Faktor apa yang membuat Anda terpilih?
Saya juga tidak tahu. Mungkin karena ada kecocokan dengan te­ma yang diangkat. Itu hanya per­kiraan saya saja. 

Anda suka tema itu?
Tema debat tahap ketiga itu mengangkat Politik Internasional dan Ketahanan Nasional, itu memang sangat menarik. Sebab, akan memposisikan Indonesia di dunia internasional ke depan.

Saya ingin mendengar apa statemen kedua capres mengenai ini, sehingga masyarakat pun bisa mengetahuinya.

Apa pernah berkomunikasi dengan tim sukses capres?
Tidak ada. Saya ingin menjaga netralitas. Ada beberapa teman saya yang memang berada di timses kedua capres. Tapi saya tegaskan kepada mereka bahwa saya tidak akan menerima bisi­kan-bisikan apapun mengenai kedua kandidat sampai tugas saya sebagai moderator selesai. Un­tungnya mereka mengerti dan memahami posisi saya saat ini.

Bagaimana persiapan Anda?

Saya banyak belajar dari kedua moderator sebelumnya. Kalau tidak ada beliau berdua, tentu saya ke­sulitan. Saya juga belajar da­ri presenter televisi yang me­nye­leng­­garakan debat.

Sebab, saya bukan orang pro­fesional dalam mem­bawa­kan acara debat. Makanya harus ada per­siapan sebelum debat, sehingga se­mua gagasan dari calon pemimpin kita itu masuk ke telinga masya­rakat. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA