WAWANCARA

Brigjen Boy Rafli Amar: Kesimpulan Dewan Pers Soal Obor Rakyat Memperkuat Dugaan Pelanggaran Hukum

Rabu, 18 Juni 2014, 09:30 WIB
Brigjen Boy Rafli Amar: Kesimpulan Dewan Pers Soal Obor Rakyat Memperkuat Dugaan Pelanggaran Hukum
Brigjen Boy Rafli Amar
rmol news logo Mabes Polri langsung menindaklanjuti kasus dugaan tindak pidana kampanye hitam yang dilaporkan tim kuasa hukum pasangan capres Jokowi-JK.

”Kami berkoordinasi dengan JPU (Jaksa Penuntut Umum), De­wan Pers, dan Badan Pengawas Pe­milu (Bawaslu) untuk me­nen­tukan pasal-pasal yang akan di­sangkakan kepada terlapor. Se­bab, laporan itu terkait peristiwa kam­panye Pilpres 2014,’’ kata Ke­pala Biro Penerangan Ma­sya­rakat Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar, kepada Rakyat Mer­deka, Senin (16/6).

Seperti diketahui, kuasa hukum tim pasangan Jokowi-JK, Taufik Basari melaporkan Pemimpin Redaksi tabloid Obor Rakyat, SB, dan Redaktur Obor Rakyat, DS, ke Badan Reserse Kriminal Polri, Senin (16/6). 

Menurut Tobas, sapaan Taufik Ba­­sari, mereka mengadukan awak tabloid dengan tuduhan, ber­­edarnya Tabloid Obor Rakyat sebagai penyebaran kebencian.

 Tobas menambahkan, SB dan DS diduga melanggar empat pa­sal pidana karena memuat unsur penghinaan dan SARA. Selain pasal pidana, tim advokat juga me­nyangkakan pasal pemilu ke­pada SB dan DS, karena diduga melanggar Pasal 214 Undang-un­dang Nomor 42 Tahun 2008 ten­tang Pemilu Presiden dengan sang­kaan melakukan kampanye hitam.

 Boy Rafli Amar selanjutnya me­­ngatakan, untuk megusut du­gaan pelanggaran pidana tab­loid Obor Rakyat, kepolisian akan melakukan kajian bersama Sentra Penegakan Hukum Ter­padu (Sentra Gakumdu).

Berikut kutipan selengkapnya:

Tim sukses Jokowi-JK min­ta kepolisian bersikap proaktif mengusut kasus kampanye hitam di tabloid Obor Rakyat, ini bagaimana?
 Kasus ini terjadi menjelang pemilu. Delik tindak pidana pe­milu, harus diproses terlebih da­hulu oleh Bawaslu.

Setelah itu dikaji bersama Sentra Penegakan Hukum Ter­padu (Sentra Ga­kumdu) yang ter­diri dari kep­o­lisian, Bawaslu dan kejaksaan.

Apa manfaat laporan tim kua­sa hukum Jokowi-JK?
Itu menjadi acuan untuk di­koor­dinasikan dengan JPU. Ka­lau ada laporan, sangat memu­dah­kan penyidik. Laporan tim hukum pasangan Jokowi-JK itu lebih mengarahkan dan mem­per­cepat pengungkapan siapa dalang di balik semua ini.

Sebenarnya, kasus ini terkait tindak pidana pemilu. Namun in­formasinya, Bawaslu belum ada tindak lanjut, sepertinya mereka berharap kepada kepolisian.

Apa masih diperlukan peni­lai­an Dewan Pers?
Semua masalah yang berkaitan dengan pers, lembaga yang me­miliki kewenangan untuk menilai pe­langgaran konten di media ter­se­b­ut adalah Dewan Pers. Karena itu, perlu ada langkah-langkah dari Dewan Pers untuk menilai aspek-aspek jurnalistiknya.

Itu bisa menjadi satu poin yang me­nguatkan, menjadi fakta hu­kum juga. Kesimpulan Dewan Pers bisa menjadi penguat untuk me­lihat adanya dugaan pelang­gar­an hukum yang disampaikan tabloid itu.

Kapan koordinasi dengan De­wan Pers dilakuan?
Kami sudah mulai ber­koor­dinasi. Hasil koordinasi itu diha­rap­kan dapat menentukan bentuk du­gaan pelanggaran dan pasal-pasal yang akan diterapkan.

Bagaimana kepolisan me­nyi­kapi kampanye hitam?
Segala hal yang berkaitan de­ngan masalah pemilu adalah tin­dak pidana pemilu. Bila ada kait­an di luar masalah tidak pidana pemilu, kepolisain bisa mela­ku­kan langkah hukum sesuai aturan yang berlaku. Mekanismenya se­perti biasa. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA