Bahkan, saat deklarasi dukungan tersebut di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat (Sabtu, 31/5), hadir ribuan pendukung Menteri BUMN yang menamakan diri Relawan Demi Indonesia (ReDI).
Ketua Kooridinator ReDI Ama Alghozali menjelaskan, meski pendukung Dahlan Iskan jutaan dan tersebar di seluruh Indonesia, namun tidak sulit mengarahkan pendukung Dahkan ke pasangan capres-cawapres.
Setidaknya ada tiga alasan kenapa mudah mengalihkan jutaan pendukung Dahlan Iskan ke Jokowi-JK. Pertama, para pendukung Dahlan Iskan sangat loyal ke Dahlan ketika masa konvensi, yang terbukti akhirnya mantan Dirut PLN ini keluar sebagai pemenang.
Kedua, karakter dan sosok Jokowi dengan Dahlan Iskan hampir sama. Dengan penjelasan bahwa Dahlan dan Jokowi-JK merupakan sosok dengan tipikal yang sama dan sama-sama sudah menghasilkan karya untuk pembangunan, pendukung Dahlan yang masih golput diyakini akan menerima keputusan politik Dahlan tersebut.
Tak hanya itu, alasan ketiga Dahlan Iskan dan Jokowi-JK suka punya kesamaan lainnya. "Kesamaannya adalah lebih banyak mendengarkan keluhan masyarakat," demikian Amal kepada
Rakyat Merdeka Online (Rabu, 4/6).
Hal ini berbeda dengan Prabowo Subianto. Bila Dahlan dan Jokowi sudah berkarya nyata, sementara Capres yang giusung koalisi Merah Putih itu belum memperlihatkan karya nyata apa pun diberhentikan dari jabatan militer 16 tahun lalu.
"Hampir 16 tahun Prabowo tidak memegang jabatan publik apa pun. Mereka menilai Prabowo tidak menghasilkan karya. Bahkan di HKTI pun menurut para petani ini, tidak ada kontribusi nyata, hanya pidato politik," demikian Amal.
[zul]
BERITA TERKAIT: