Selain itu, tahun ini merupaÂkan tahun politik, sehingga dalam peringatan hari buruh internasioÂnal, 1 Mei mendatang, buruh berÂhaÂrap presiden hasil Pilpres 2014 berpihak kepada buruh.
Meski istimewa, buruh tetap saja akan turun aksi ke lapangan unÂtuk menyuarakan aspirasi buÂruh yang belum direalisasikan.
Demikian disampaikan PresiÂden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea kepada
Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.
“Aksi Mayday nanti harapkan PilÂpres 2014 hasilkan presiden dan wakil presiden yang punya kebijaÂkan membela buruh,’’ kata Andi.
Berikut kutipan selengkapnya:Apa yang dilakukan KSPSI dalam memperingati Mayday?Kami akan turun ke jalan 2 Mei 2014.
Lho kenapa?Sebab, 1 Mei 2014 saya sudah insÂtruksikan seluruh jajaran KSPSI melakukan bakti sosial untuk masyarakat, seperti donor darah dan memberikan bantuan bagi yang membutuhkan.
Aksi 2 Mei itu di mana saja?KSPSI akan mengerahkan massa besar- besaran untuk berÂgerak serentak di seluruh IndoÂneÂsia, mulai dari jam 10 pagi.
Di Jakarta diturunkan sekitar 80 ribu massa terkonsentrasi di Bundaran Hotel Indonesia (HI). Kemudian bergerak ke Istana.
Mayday tahun ini berteÂpatan menjelang pilpres, baÂgaimana Anda melihat situasi politik saat ini?Perkembangan politik saat ini dan sampai menjelang Pilpres 2014 tentu akan terus mengÂhangat.
Kenapa?Karena ampai saat ini semua parpol tentu masih saling menguÂkur dan menimbang partner koaÂlisi yang mempunyai visi dan miÂsi yang sama. Ke depan pemerinÂtahan harus didukung kekuatan di parlemen.
Saya berharap semua pimpinan parpol secara dewasa dan arif meÂlihat Pilpres 2014. Namanya komÂpetisi, tentu akan menghasilÂkan pemenang. Bagi yang kalah bisa bersama-sama membangun bangsa dan negara ke depan.
Kerja sama seperti apa?Seperti dikatakan Jokowi, seÂharusnya dibentuk kerja sama anÂtar parpol dalam membangun kerÂja sama strategis untuk memÂÂbaÂngun Indonesia. Bukan koalisi yang bertujuan
sharing kekuaÂsaÂan. NanÂti ujungnya bagi kursi menteri.
Siapa yang didukung KSPSI?Setelah kami melihat dari beÂberapa capres yang ada, akhirnya kami mengambil keputusan unÂtuk mendukung Jokowi.
Dalam pilpres, Jokowi mendaÂpatÂkan amunisi suara yang besar dari buruh. Sebab, sejak awal suÂdah mendirikan Relawan Buruh Sahabat Jokowi yang didirikan dua Presiden Buruh Konfederasi SeÂrikat Pekerja terbesar di IndoÂnesia yakni KSPSI dan KSBSI (Konfederasi Serikat Buruh SeÂjahÂtera Indonesia) yang memiliki juÂtaan anggota di seluruh Indonesia.
Apa dukungan buruh signifiÂkan memenangkan Jokowi?Tentu signifikan, saya bersama Bung Mudhofir (Presiden KSBSI) sudah membentuk RelaÂwan Buruh Sahabat Jokowi di 28 proÂvinsi. Bahkan Minggu lalu kami juga Deklarasi Relawan Buruh Sahabat Jokowi di Hong Kong dan Macau.
Sebagai kader PDI PerjuaÂngan, apa posisi Menakertrans nanti ditempati Anda?Yang terpenting buat saya saat ini bekerja keras menangkan JoÂkoÂwi di Pilpres 9 Juli mendatang. Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Mega tentu tahu kadernya yang teÂpat untuk duduk di berbaÂgai posisi nanti. Beliau punya penÂÂdirian yaÂng sangat teguh soal prinsip.
Siapa cawapres yang cocok untuk Jokowi?Kriteria cawapres yang tepat unÂÂtuk Jokowi tentu harus meÂngerti posisinya sebagai patner kerÂja. Bukan sebagai pesaing.
Mereka harus kompak dan seÂhati- sejalan. Kami ingin Jokowi diÂdampingi cawapres yang meÂmiliki konsep pembangunan ke depan yang berbasis kerakyatan.
Orangnya harus siap melengÂkapi dan membantu Jokowi jika terpilih jadi presiden.
Sebab, hampir 80 persen paÂsangan kepala daerah dan wakilÂnya pecah kongsi di perjalanan.
Apa antusias buruh di luar negeri cukup besar untuk mendukung Jokowi?Sangat besar. Mereka melihat Jokowi sosok yang merakyat, meÂÂrangkul dan mendengarkan seÂtiap permasalahan dengan gaÂya blusukannya. Makanya dalam waktu dekat jaringan KSPSI dan KSBSI di Malaysia, Taipei, dan KorÂÂsel meminta kami untuk mengÂgelar deklarasi dukungan kepada Jokowi. Kami terus melaÂkukan sosialisasi program andalan Jokowi langsung ke grassroot.
Bagaimana mengcounter black campaign yang ditujuÂkan ke Jokowi?Kami tidak panik menghadapi
black campaign yang terus meÂnyeÂrang Jokowi. Contoh terakhir soal Ujian Nasional (UN). Kok ada soal ujian mengenai Jokowi.
Kami Relawan Buruh Sahabat Jokowi akan menyampaikan reaÂlita yang ada dan kebijakan pro rakÂyat yang dilakukan Jokowi seÂlama menjabat Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. TiÂdak perlu membalas
black camÂpaign dengan
black campaign. Rakyat sudah lelah melihat perÂseteruan politik.
Jokowi dan Megawati belum laÂma ini bertemu sejumah duta besar, apa buruh tidak khaÂwatir?Pertemuan tersebut wajar saja dan biasa dalam hubungan poÂliÂtik. SeÂlama tidak ada intervensi dari neÂgara lain, tentu tidak maÂsalah. DaÂlam gerakan buruh, saya sering berÂtemu serikat pekerja asing dan meÂlakukan komunikasi intens soal perÂjuangan hak buruh. Tapi tidak ada sama sekali interÂvensi. ***
BERITA TERKAIT: