Kedua Jurubicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) itu pada awalnya menerima informasi dari sumber yang dapat dipercaya, bahwa pada Senin dinihari antara pukul 02.00 WIB-04.00 WIB, ralat atas informasi awal pukul 14.00, Denny dan Bambang berada di Ciekas. Mereka menggunakan mobil Toyota Innova warna hitam menuju kediaman SBY itu.
"Bahkan menurut informasi yang kami terima belakangan, bukan hanya mereka berdua, tapi ada juga Bapak Djoko Suyanto, Kanda Syarif Hasan dan Mbak Inggrid Kansil," jelas Mamun, dalam surat terbuka yang diteruskan kepada redaksi, (Rabu, 8/1).
Kemudian, dua loyalis Anas ini menyampaikan informasi tersebut secara terbuka kepada publik di Gedung KPK, kemarin. Saat itu, Mamun menyebut nama Denny dan Bambang.
"
Nawaitu saya membuka informasi tersebut ke ranah publik, semata dengan maksud
tabayyun (klarifikasi), dengan mempertimbangkan bahwa nama-nama dimaksud saat ini tengah menyandang sebagai pejabat publik, yaitu masing-masing menjabat sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM dan Wakil Ketua KPK," ungkapnya.
"Juga secara pribadi saya dan Tri Dianto tidak ada kedekatan dengan yang bersangkutan," sambungnya.
Dia menambahkan,
tabayyun ini selain sejalan dengan ajaran agama (Islam) yang ia pelajari sejak kecil, bahwa bila mendapat informasi yang masih belum jelas hendaknya tabayyun, seperti terdapat dalam al-Qur’an Surat al-Hujurat ayat 6. "Juga karena saya (dan Tri Dianto) ingin mengecek validitas informasi tersebut," tandas Mamun..
Denny dan Bambang kemarin langsung membantah pernyataan Mamun dan Tri Dianto tersebut. Bahkan, Denny mengancam akan melaporkan keduanya ke Polisi kalau tak bisa membuktikan tudingan mereka.
[zul]
Mamun Murod Al Barbasy dan Tri Dianto meluruskan pernyataan mereka soal Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana dan Wakil KPK Bambang Widjojanto mendatangi Cikeas sebelum KPK mengagendakan pemeriksaan Anas Urbaningrum kemarin. 
BERITA TERKAIT: