Dalam Musda tersebut, organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah yang tergabung dalam angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Banten menolak laporan pertanggungjawaban Ketua KNPI Banten Aden Abdul khaliq. Aden merupakan suami Ratu Lilis Karyawati Chasan adik tiri Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.
"Kami melihat kepemimpinan yang dibangun hari ini tidak mampu membawa perubahan yang signifikan. Justru KNPI menjadi stempel kekuasaan dinasti Ratu Atut," tegas Ketua Umum DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Banten, Aziz Marha kepada
Rakyat Merdeka Online malam ini (Sabtu, 14/12).
Selain itu, IMM juga melihat pelaksanaan Musda V KNPI Banten tidak sehat. Pasalnya, Tanto Warsono Arban menunjukkan arogansi kekuasaan. Menantu Ratu Atut itu 'memborong' semua organisasi kepemudaan sehingga demokrasi tidak berjalan sehat.
Tanto merupakan suami Andiara Aprilia Hikmat, puteri Ratu Atut Chosiyah. "Kami ingin KNPI Banten steril dari kepentingan dinasti Atut," tegas Aziz.
Sementara itu, Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah, Suparta, menilai pemaksaan agar aklamasi dalam pemilihan Tanto Warsono Arban bukan cara yang cerdas dalam berdemokrasi. Karena itu, AMM menolak hasil Musda dan menolak terpilihnya Tanto sebagai Ketua KNPI Banten.
"AMM akan keluar dari KNPI Banten periode Tanto. Kami akan terus menjadi pelopor perlawanan terhadap dinasti Ratu Atut sampai Atut mundur dan diadili. Atas dasar itulah AMM melakukan
walk out dari forum Musda KNPI yang digelar tadi malam," tegas Suparta.
Selain Pemuda Muhammadiyah dan IMM, ortom Muhammadiyah lainnya yang ikut
walk out adalah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Di luar AMM, DPD KAMMI Banten juga melakukan hal yang sama.
[zul]
BERITA TERKAIT: