Karena faktanya, saat ini sejumlah petinggi partai besutan SBY itu justru masih banyak yang ramai diberitakan terlibat kasus suap, khususnya yang terkait dengan bekas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini.
"(Elektabilitas) Naik kemana? Naik tingkat ke pohon kelapa? Nggak mungkin (elektabilitas Partai Demokrat) naik. Sutan Bhatoegana, Tri Yulianto, dan Jero Wacik disebut-sebut ikut main kok," jelas Gurubesar Ilmu Politik Universitas Indonesia, Prof. Iberamsjah, kepada
Rakyat Merdeka Online pagi ini (Rabu, 4/12).
Menurut Iberamsjah, SBY tidak akan berani menindak tegas kader-kader Partai Demokrat yang terlibat kasus suap SKK Migas itu, terutama Jero Wacik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut. "SBY nggak akan bisa tegas. Jero Wacik kan 'kasir' dia. Migas itu 'mainan' orang Cikeas. Jadi nggak akan tersentuh," demikian Iberamsjah.
Pada Senin lalu, KPK telah memeriksa Jero Wacik sekitar 8 jam. Dari 40
item pertanyaan yang dilontarkan penyidik, Jero mengklaim tidak ada disinggung mengenai uang 200 ribu dollar AS yang disita KPK di ruangan Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno.
Namun, saat ditanya soal asal-usul dollar, Jero tak mau menjelaskannya. Tidak puas dengan jawaban Jero usai diperiksa KPK kemarin, wartawan terus mencecarnya hingga dia terbata-bata dalam menyampaikan jawaban.
"Saya ee...saya eee....saya tidak tahu, tanya Pak Sekjen," tuturnya. "Ya ee...karena itu sudah diperiksa KPK serahkan ke KPK," sambung dia.
[zul]
BERITA TERKAIT: